Dampak Banjir, Petani di Betapus Rugi Jutaan Rupiah

Pendengar KP (Samarinda) - Banjir yang merendam beberapa wilayah di Samarinda memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap sektor pertanian, khususnya bagi para petani yang bermukim di Jalan Betapus, Kecamatan Samarinda Utara.

Camat Samarinda Utara, Syamsu Alam menuturkan, banjir yang merendam selama satu minggu di jalan Betapus mengakibatkan petani disana mengalami kerugian jutaan rupiah. Tanaman yang ditanam diantaranya komoditi padi, jagung, dan palawija mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

"Bisa kita lihat di wilayah Betapus, lahan yang awalnya banyak tertanam hasil pertanian, saat ini banyak yang terendam air, bahkan sampai sekarang masih belum surut," ucap Syamsu Alam, Selasa (18/6) sore.

Selain mengakibatkan kerugian materil bagi para petani, dampak banjir juga menyebabkan banyak tanaman mereka jadi hancur, sehingga para petani harus mulai menanam kembali dari awal.

Salah satu petani, Dede menuturkan, tanaman jagung miliknya terpaksa tidak bisa dipanen karena rusak semua. Bahkan tanah miliknya seluas satu hektar masih terendam banjir sampai saat ini, sehingga tanaman lain miliknya rusak semua.

"Yang padi baru saya tanam 4 hari sudah rusak karena banjir, kalau jagung sudah sebulan saya tanam," ungkap Dede, Selasa (18/6).

Akibat musibah banjir yang merendam lahan pertanian miliknya, Dede menaksir kerugian yang dialaminya mencapai Rp 4 juta per hektar. Sama seperti Dede, salah satu petani, Wagiyem menuturkan, tanaman padi miliknya hancur semua akibat banjir ini, yang tersisa hanya beberapa tanaman seperti kangkung saja.

"Tanaman padi hancur semua bibitnya, mau tidak mau harus mulai dari nol lagi," imbuh Wagiyem, Selasa (18/6) sore.

Wagiyem berharap, semoga pemerintah bisa memberikan bantuan kepada petani disini dalam bentuk bibit agar para petani disini bisa mulai kembali bercocok tanam.

Dokumentasi : KPFM Samarinda / Muhammad Noor Fajar.

Penulis : Fajar

Editor : Maul