Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 27 Apr 2020

Dampak Wabah Virus Korona, Sopir Angkot Semakin Terpuruk

KPFM SAMARINDA - Sudah jatuh tertimpa tangga. Peribahasa tersebut melekat pada nasib sopir angkutan kota (angkot) di Kota Tepian saat ini.

Pada hari biasa saja, para sopir angkot sering pulang dengan tangan hampa karena mulai bermunculannya transportasi online. Keadaan tersebut semakin parah saat pandemi Covid-19, mulai menerpa berbagai daerah di Indonesia.

Organisasi Gabungan Transportasi (Orgatrans) Provinsi Kaltim mencatat, 508 sopir angkot yang berada dalam naungannya acap kali merugi. karena tetap harus membeli bahan bakar minyak (BBM) untuk berkeliling, meskipun sering kali tidak mendapat penumpang.

Ketua Orgatrans Kaltim, Kamaryono menjelaskan, situasi seperti ini tentu membuat pihaknya semakin terpuruk. Penghasilan para sopir angkot pun turun drastis selama wabah virus korona, bahkan beberapa diantaranya tidak dapat meraup rupiah sepeserpun.

"Kondisi kami ini semakin parah. Jangnkan penghasilan, untuk membeli BBM saja terkadang kami tidak mampu. Belum lagi kami harus setoran ke pemilik angkot," kata Kamaryono, Minggu (26/4) siang.

Kamaryono pun berharap belas kasih pemerintah agar memperhatikan nasib rekan-rekan seprofesinya. Setidaknya, pemerintah bisa memberikan bantuan pekerjaan lainnya, semisal pendistribusian bantuan kepada warga.

"Sayangnya, pemerintah lebih memilih melibatkan ojek online (Ojol). Padahal jika dilihat, kami paling terdampak. Kalau online kan masih bisa bekerja karena ada orderan makanan lewat aplikasi," imbuhnya.

Senada dengan apa yang disampaikan Kamaryono, salah satu sopir angkot di kota Tepian yang enggan disebutkan namanya berpendapat, selama pandemi Covid-19, memang pendapatannya menurun secara drastis.

"Kami harus mutar otak. Sebelumnya penghasilan saya Rp 70 ribu, kini bersihnya 25-30 ribu. Itu sudah setoran dan bensin," ungkapnya.

Untuk itu, dirinya berharap agar pemerintah bisa memperhatikan para sopir angkot, sehingga rekan rekan seprofesinya tetap mampu menyambung hidup di tengah wabah virus korona.

Penulis: Fajar

Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵