968kpfm, Samarinda - Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, menargetkan percepatan pemetaan 841 desa di Benua Etam sebelum masa jabatannya berakhir.
Namun target itu tidak akan mudah dicapai oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri ini, karena ia menyadari bahwa masa jabatannya yang terbatas, hanya sekitar satu tahun lebih.
"Jika punya waktu dua tahun, saya yakin seluruh proses pemetaan desa di Kaltim dapat segera diselesaikan," sebut Akmal.
Akmal menegaskan, data desa presisi sangat penting sebagai pijakan dalam pengelolaan anggaran pembangunan yang lebih efektif. Dengan pemetaan yang akurat, penggunaan anggaran dapat dioptimalkan sehingga manfaatnya lebih terasa bagi masyarakat.
Saat ini, dua kabupaten di Kalimantan Timur telah memiliki data desa presisi. Penajam Paser Utara (PPU) telah menyelesaikan pemetaan untuk 40 desa, sementara Kutai Kartanegara (Kukar) telah memetakan 114 desa, dengan target mencakup lebih dari 200 desa di masa mendatang.
"Data presisi desa tidak hanya membantu pemerintah dalam menyusun kebijakan, tetapi juga mempermudah pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan. Bahkan, masyarakat akan lebih terlibat aktif dalam proses pembangunan," imbuh Akmal.
"Pemetaan desa adalah kunci dalam menentukan skala prioritas pembangunan. Dengan peta yang akurat, kita dapat mengatasi berbagai tantangan secara efisien, bahkan dengan sumber daya yang terbatas," sambungnya.
Lebih lanjut, Akmal turut menyoroti bagaimana pemetaan desa yang baik agar dapat mengatasi berbagai persoalan sosial di Benua Etam. Dengan data yang lengkap dan akurat, maka intervensi yang dilakukan bisa lebih tepat sasaran untuk mengatasi berbagai akar masalah di masyarakat.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima17 Dec 2024