Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 11 Dec 2019

Demi Proses Identifikasi, Dokter Ambil Sampel DNA Orang Tua Yusuf

KPFM SAMARINDA - Dokter forensik mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi salah satu bagian tubuh dari jasad Yusuf (4), dikarenakan kondisinya yang sudah mulai membusuk. Hal tersebut diungkapkan Kepala instalasi forensik RSUD AW Sjahranie, dr. Kristina Uli Gultom, Sp. F.M, saat dihubungi KPFM melalui sambungan telepon.

Kristina menjelaskan, secara teori, sulit memang untuk menentukan waktu kematian jika posisi jenazah berada di dalam air. Menurutnya, butuh jam terbang yang tinggi dan penelitian yang banyak bagi seorang dokter forensik, untuk menentukan waktu kematian jasad yang berada di dalam air.

"Secara teori, kami belum bisa memastikan karena sulit untuk mengidentifikasi jasad yang berada di dalam air," terang Kristina, Selasa (10/12) sore.

Terkait tidak utuhnya jasad balita berusia empat tahun tersebut, Kristina belum bisa membeberkan mengenai adanya bekas tindak kekerasan, atau karena cabikan hewan melata. Hal ini disebabkan kondisi jasad yang sudah membusuk, dan beberapa organ dalamnya sudah tidak ada lagi.

"Kondisinya sudah tidak beraturan, sehingga kami tidak bisa menentukan adanya tindakan kekerasan ataupun dimakan oleh hewan," sebutnya.

Namun, pihak kepolisian dan dokter forensik menemukan adanya kulit hewan jenis reptil dalam tubuh Yusuf. Kristina menerangkan, ukuran kulit tersebut mencapai 7×5 centimeter berwarna putih agak kehitaman.

"Itu menempel di tubuh korban. Tapi hal tersebut tidak bisa menjadi tolak ukur bahwa korban dimangsa oleh hewan," tuturnya.

Untuk proses identifikasi, pihak rumah sakit bersama dengan kepolisian dan juga orang tua korban, telah mengambil sampel tulang lengan kanan atas, serta salah satu dari tulang iga guna mencocokan DNA korban dengan orang tuanya.

"Kami akan ambil sampel DNA orang tua korban besok untuk mencocokannya," imbuhnya.

Dalam proses pencocokan DNA ini, tentunya akan memakan waktu yang cukup lama. Kristina menyebutkan, proses identifikasi DNA ini akan memakan waktu tiga minggu hingga satu bulan, tergantung prosesnya nanti.

"Kita tunggu saja nanti hasil identifikasinya," pungkasnya.

Dokumentasi : KPFM Samarinda

Penulis : Fajar

Editor : Agung

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵