Main Image
Benua Etam
Benua Etam | 08 Apr 2019

Demo Menentang Pabrik Semen Kembali Berakhir Bentrok

Pendengar KP (Samarinda) - Ratusan mahasiswa kembali menggelar aksi unjuk rasa, terkait penolakan mereka atas kebijakan Pemprov Kaltim yang ingin membangun pabrik semen di Kawasan Karst Sangkulirang-Mangkalihat, Senin (8/4), di depan Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda.

Massa mengawali aksinya dengan melaksanakan salat dzuhur berjamaah, di depan kantor Gubernur Kaltim. Selanjutnya, massa mulai menyampaikan orasinya, yang dengan tegas menolak pembangunan pabrik semen di kawasan Karst Sangkulirang-Mangkalihat yang berada di Kabupaten Kutai Timur dan Berau.

Tidak berselang lama, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim, Hadi Mulyadi segera turun dari ruangannya, untuk menemui para mahasiswa tersebut. Sempat terjadi perdebatan antara Wagub dan juga Korlap Aksi hingga terjadi aksi dorong antara mahasiswa dan aparat Satpol PP, sehingga pertemuan tersebut sempat memanas.

Suasana pun mulai mereda, ketika Hadi menyampaikan tanggapannya terkait aksi mahasiswa tersebut. Hadi menyatakan siap membuka ruang dialog kepada mahasiswa, jika mereka memiliki data yang valid terkait aksi penolakan yang mereka suarakan.

"Jika para mahasiswa memiliki kajian silahkan sampaikan kepada saya, kalau memang bermasalah maka akan kami batalkan," ucap Hadi, Senin (8/4) siang.

Namun, ajakan Hadi tersebut tidak diindahkan oleh para mahasiswa. Bahkan Hadi sangat menyayangkan sikap mahasiswa yang tidak mau berdialog, padahal dirinya sudah membuka ruang untuk berdialog. Kecewa dengan sikap mahasiswa tersebut, Hadi segera kembali ke ruangannya.

Ditemui awak media saat kembali ke ruangannya, Hadi menuturkan, Pemprov Kaltim akan melakukan kunjungan langsung ke lokasi Karst Sangkulirang-Mangkalihat dalam waktu dekat, untuk melakukan tinjauan.

"Saya akan melakukan tinjauan langsung dalam waktu dekat. Dirinya juga meminta kepala dinas terkait, untuk memberikan data yang valid terkait rencana pembangunan pabrik semen ini," tegas Hadi.

Aksi sempat terhenti selama beberapa jam akibat korlap aksi kehilangan microphone, sehingga mereka tidak bisa menyampaikan orasinya. Sekitar pukul 15.00 Wita, Aksi ini kembali berlanjut dan mahasiswa mulai kembali menyampaikan orasinya.

Namun tidak berselang lama, tiba tiba terjadi bentrok antara mahasiswa dan Satpol PP serta aparat kepolisian yang berjaga. Aksi saling lempar batu pun tak dapat dihindari lagi.

Merespons aksi represif mahasiswa, aparat segera menembakkan gas air mata, yang membuat massa berhamburan dan berlarian ke tempat yang aman. Meski sudah menembakkan gas air mata, para mahasiswa masih mencoba melempar batu hingga akhirnya beberapa aparat terpaksa melakukan pengejaran terhadap mahasiswa tersebut.

Akibat bentrokan ini, beberapa aparat dari Satpol PP, kepolisian, dan Brimob mengalami luka akibat terkena lemparan batu. Bahkan Kepala Satpol PP Kaltim, Gede Yusa, terpaksa harus mendapat perawatan akibat terkena lemparan batu di bagian kaki kirinya.

Tidak hanya dari aparat yang berjaga, beberapa mahasiswa pun ada yang mengalami luka dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Dokumentasi: KPFM Samarinda / Muhammad Noor Fajar

Penulis: Fajar

Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵