968kpfm, Samarinda - Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) tidak membuat ekspor plywood asal Kaltim melemah.
Kepala Karantina Pertanian Samarinda, Agus Sugiyono mengungkapkan, Kementerian Pertanian melalui pihaknya telah memfasilitasi ekspor plywood sebanyak 77,952 meter kubik, dengan nilai ekonomis mencapai Rp. 752,4 juta ke negara Amerika Serikat.
"Hal ini tidak lepas berkat dukungan dari pemerintah daerah dan kerjasama petani serta pelaku usaha yang sinergis, sehingga produk berkualitas dan pasar dapat terus berkelanjutan," kata Agus Sugiyono, Kamis (28/5)
Menurutnya, dalam kondisi ekonomi yang melemah akibat wabah virus korona, komoditi plywood tetap rutin diekspor ke Amerika Serikat, karena permintaan negeri Paman Sam akan produk olahan asal sub sektor kehutanan ini tidak pernah surut.
"Permintaannya justru semakin meningkat signifikan," ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Agus ini memaparkan, fasilitasi ekspor berupa jaminan keamanan serta kesehatan sesuai standar internasional, menjadi persyaratan wajib yang harus dipenuhi Indonesia agar komoditinya bisa di ekspor ke negara tujuan.
"Serangkaian tindakan karantina seperti fumigasi dilakukan, guna memastikan kayu maupun produk olahan kayu tersebut sehat, aman dan dapat diterima di negara tujuan," ucapnya.
Agus menjelaskan, data ekspor plywood yang difasilitasi pihaknya ke Amerika Serikat selama kuartal pertama tahun 2020 sebanyak 596,56 meter kubik, dengan nilai ekonomis Rp 5,56 miliar.
"Hal ini meningkat sebanyak 8 % dibanding periode sama tahun 2019 yang hanya berhasil mencatat sebanyak 550,48 ton, dengan perolehan nilai ekonomi Rp. 5,13 miliar," imbuhnya.
Sementara untuk tujuan ekspor Cina, India, Philipina, Singapura dan Thailand pada periode masa pandemi atau Januari hingga April 2020, ada sebanyak 4.914,62 meter kubik, atau setara dengan nilai ekonomi mencapai Rp 49,89 milyar.
Terpisah Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, menerangkan, selain menjalankan perannya sebagai fasilitator pertanian di perdagangan internasional, pihaknya juga memfasilitasi ekspor produk dari sektor kehutanan dan perikanan.
"Hal ini tentunya disesuaikan dengan persyaratan negara tujuan. Selain kayu asal kehutanan, ada madu, juga rumput laut asal sektor perikanan juga kami fasilitasi," ujar Ali Jamil, Kamis (28/5).
Guna mendukung program tersebut, tutur Jamil, pihaknya mencoba untuk melengkapi sarana dan prasarana, serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang menunjang.
"Laborarorium uji yang terakreditasi dan SDM pejabat karantina pertanian dengan penguasaan teknis yang mumpuni, menjadi ujung tombak layanan perkarantinaan," terangnya.
Selain itu, penguatan kesisteman lain yang disiapkan adalah digitalisasi layanan, penguatan fungsi pengawasan dan penindakan, serta peningkatan kerjasama dalam sinkronisasi aturan dan protokol ekspor dengan negara tujuan baru.
"Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo), yakni untuk melakukan pengawasan dan pengendalian keamanan dan mutu pangan, juga pakan asal produk pertanian sekaligus mendorong peningkatan ekspornya," pungkasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima28 May 2020