968kpfm, Samarinda - Pemberlakuan "new normal" atau tatanan hidup baru di beberapa negara, termasuk Indonesia, mulai berdampak pada industri pertanian.
Tercatat pada Senin (1/6/2020), sebanyak 22,7 ton karet dalam bentuk lembaran yang bernilai Rp. 317,5 juta asal Provinsi Kaltim, kembali diekspor guna memasok pabrik ban di Rusia.
Kepala Karantina Pertanian Samarinda, Agus Sugiono menuturkan, pembukaan pembatasan transportasi dan perdagangan secara bertahap ini, tentunya membawa harapan baru dan disambut gembira oleh seluruh sektor, termasuk petani karet di Kaltim.
"Selain adanya pembatasan akibat wabah pandemi, ekspor karet sempat terhenti akibat harga yang tidak menentu," ucap Agus Sugiono, Selasa (2/6/2020).
"Tetapi, seiring dengan kebijakan tatanan baru yang diterapkan pemerintah, permintaan fasilitasi ekspor karet kembali bergairah," sambungnya.
Agus memaparkan, Kaltim khususnya kota Samarinda, telah memiliki pabrik yang dapat mengolah karet. Mulai dari getah karet mentah, hingga menjadi karet lembaran yang memiliki kualitas sangat tinggi.
"Bahkan lembaran karet asal Kaltim ini biasa digunakan di negara tujuan sebagai bahan baku mobil balap Formula 1," imbuh Agus.
Produk olahan karet adalah salah satu produk unggulan ekspor di Benua Etam. Agus mencatat, selain Rusia, negara pelanggan lainnya adalah India, Taiwan, Belanda dan Cina. Berdasarkan data IQ Fast di tahun 2019, fasilitasi ekspor lembaran karet asal Kaltim sebanyak 40,6 ribu ton dengan frekuensi 7 kali.
Selaku fasilitator pertanian di perdagangan internasional, jelas Agus, pihaknya memberikan perlakuan fumigasi sebagai persyaratan negara tujuan.
"Hal ini guna memastikan tidak ada serangga hidup, atau organisme pengganggu tumbuhan (opt) lainnya, sehingga produk dapat diterima dinegara tujuan," terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian Republik Indonesia, Ali Jamil menyebutkan, pihaknya telah bersiap untuk meningkatkan pelayanan perkarantinaan, agar sejalan dengan kebijakan tatanan normal baru di masa pandemi.
"Penerapan biosekuriti pada ruang layanan, penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai standar bagi petugas, dan pemanfaatan digitalisasi layanan juga ditingkatkan untuk mendukung hal tersebut," ungkap Ali, Selasa (2/6).
Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo, pertanian tidak boleh berhenti. Selain untuk urusan pangan, diharapkan sektor pertanian dapat menjadi penopang ekonomi melalui kinerja ekspornya.
"Kita semua berharap, kinerja ekspor karet Kaltim tahun ini bisa meningkat, atau paling tidak sama dengan capaian tahun lalu," pungkasnya.
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima02 Jun 2020