Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 01 Dec 2020

Diguyur Hujan Deras, sebagian wilayah Samarinda dilanda Banjir

968kpfm, Samarinda - Kota Tepian terus diguyur hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi menjelang akhir tahun 2020. Bahkan pada Sabtu (28/11/2020) kemarin, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat volume air hujan yang turun di Samarinda mencapai 100 milimeter.

Hal tersebut diungkapkan oleh Plt Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Wahiduddin, saat ditemui KPFM di ruangannya, Selasa (1/12/2020). Disebutkannya, akibat hujan ini, beberapa wilayah di Kota Tepian kembali tergenang air dengan ketinggian bervariasi, utamanya di kawasan Samarinda Utara.

Wahiduddin menuturkan, sampai saat ini pihaknya telah menurunkan tim ke lapangan guna melakukan pendataan lokasi yang terdampak banjir. Berdasarkan hasil investigasi, daerah yang terdampak banjir merupakan kawasan yang memang kerap dilanda permasalahan klasik ini.

"Hal ini diperparah dengan terjadinya gerhana bulan, sehingga air sungai mengalami kenaikan. Untung saja kemarin (Senin) tidak hujan. Kalau hujan pasti debit air akan bertambah," kata Wahiduddin, Selasa (1/12/2020).

Dari pantauan timnya di lapangan, ujar Wahiduddin, debit air yang menggenangi beberapa kawasan di Kota Tepian mulai mengalami penurunan. Namun, jajarannya terus memberikan himbauan kepada masyarakat agar selalu waspada, mengingat cuaca ekstrem akan terus terjadi pada bulan Desember ini.

"Salah satu penyebabnya adalah fenomena alam La Nina. Fenomena ini membuat curah hujan di beberapa kawasan yang terdampak menjadi sangat tinggi," imbuhnya.

Sebagai salah satu upaya menanggulangi banjir di Kota Tepian, BPBD Kota Samarinda telah membentuk Destana (Desa Tangguh Bencana) di kawasan yang memang rawan terdampak musibah banjir. Diharapkan, seluruh lapisan masyarakat yang tergabung di Destana ini mampu mempersiapkan diri menghadapi musibah banjir yang selalu terjadi setiap tahunnya.

"Jadi mereka bisa mempersiapkan dirinya sendiri, dan tidak perlu lagi menunggu instruksi dari kami. Makanya disebut Desa Tangguh Bencana," pungkasnya.

Penulis: Fajar

Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵