Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 22 Nov 2019

Dinas ESDM Investigasi Tambang Di Dekat SMP 25 Samarinda

KPFM SAMARINDA - Aktivitas pertambangan batu bara yang berdekatan dengan SMP 25 Samarinda di Jalan Pusaka, Kelurahan Lok Bahu, Samarinda, mendapat perhatian khusus dari Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kaltim, Wahyu Widhi Heranata.

Pria yang akrab disapa Didit ini akan menurunkan tim investigasi bersama dengan inspektur tambang, untuk menganalisa keberadaan areal pertambangan batu bara di dekat SMP 25 Samarinda.

"Kita lakukan investigasi dulu, dan nanti kita akan analisa lebih dalam," ungkap Didit, Kamis (21/11) siang.

Investigasi ini dilakukan untuk melihat izin usaha pertambangan (IUP) dari perusahaan yang menambang di lokasi tersebut. Menurut keterangan dari warga sekitar, galian batu bara tersebut dikelola oleh PT. Transisi Energi Satunama.

"Kita coba cek dulu nanti, soalnya kami masih investigasi," ujarnya.

Jika nantinya terbukti tidak memiliki izin, maka kasus ini sudah masuk ke ranah kepolisian. Bahkan, sesuai aturan yang berlaku, jarak antara fasilitas umum atau pemukiman dari lokasi tambang batu bara itu minimal 500 meter. Namun, hal ini tidak diindahkan oleh perusahaan, dimana jarak antara sekolah dan lokasi tambang hanya berkisar kurang dari 10 meter saja.

"Jika memang begitu kenyataannya, nanti kami suruh tutup, tidak ada urusan karena mereka sudah melanggar aturan," tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Sekolah SMP 25 Samarinda, Darminto, telah memberikan keterangan kepada awak media terkait adanya aktivitas penggalian batu bara di sekitar sekolahnya. Pihak perusahaan sendiri sudah meminta izin kepada pihak sekolah dengan dalih pematangan lahan, sambil melakukan penggalian batu bara.

Menurutnya, pihak sekolah terpaksa menerima aktivitas mereka karena pihaknya juga membutuhkan bantuan untuk pembangunan toilet. Perusahaan sendiri tidak keberatan untuk memberikan bantuan sebesar Rp 20 Juta kepada sekolah.

"Semua warga dan tokoh di sini sudah tahu ada aktivitas tambang. Bahkan, pihak perusahaan memberikan bantuan Rp 36 juta untuk semua fasilitas warga di 3 RT, dan Rp 20 juta untuk sekolah," sebut Darminto, Rabu (20/11) siang.

Sayangnya, Lurah Lok Bahu, Sukarman, tidak pernah mengetahui bahwa adanya pemberian bantuan dari pihak perusahaan kepada warga sekitar. Bahkan, Sukarman baru mengetahui adanya aktivitas pertambangan ketika bersua dengan Ketua RT 17, dimana areal pertambangan itu berlokasi di RT tersebut.

"Saya hanya tahu bahwa lokasi tersebut akan dilakukan pematangan lahan, guna pembangunan ruang sekolah dan lapangan olahraga," imbuh Sukarman, Kamis (21/11) siang.

Sukarman sendiri memang tidak pernah mendapat laporan dari pihak perusahaan terkait aktivitas pertambangan di dekat SMP 25 Samarinda. Sukarman menegaskan, Jika memang sebelumnya pihak perusahaan meminta izin melalui Kelurahan, maka sudah pasti pihaknya akan menolak adanya aktivitas tersebut.

Saat ini, tim investigasi dari Dinas ESDM Kaltim telah turun untuk melakukan penyelidikan terkait areal pertambangan di kawasan tersebut. Nantinya, Dinas ESDM juga akan memanggil pihak terkait untuk dimintai keterangan.

Dokumentasi : KPFM Samarinda

Penulis : Fajar

Editor : Agung

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵