968kpfm, Samarinda - Kaltim memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Namun, selama ini SDA tersebut hanya dijual dalam bentuk bahan mentah, bulan dalam produk turunan yang memiliki nilai tambah.
Jika ingin berkembang, sudah menjadi hal wajib bagi Kaltim untuk bisa melakukan hilirisasi untuk mengolah SDA-nya.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Munawwar mengatakan, apabila ingin meningkatkan nilai tambah SDA tentunya akan bergantung pada teknologi dan biaya operasional yang cukup tinggi.
"Tentu kalau bicara teknologi, pasti kita akan lebih bergantung pada negara lain seperti Amerika dan Jerman," imbuh Munawwar, Selasa (2/5).
Munawwar memberikan contoh bahwa Indonesia masih melakukan impor produk metanol dari luar negeri. Padahal bahan baku metanol, yakni batubara, cukup melimpah di Benua Etam. Jika proses hilirisasi sudah dilakukan sejak dulu, maka bukan tidak mungkin Kaltim dapat mengolah Etanol, Metanol atau bahkan batubara cair.
"Makanya kita perlu bekerja sama dengan negara lain, terutama yang memiliki teknologi tinggi untuk meningkatkan nilai tambah dari SDA di Kaltim sehingga memiliki harga dan kualitas yang lebih tinggi," tandasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima03 May 2023