Main Image
Advertorial
Advertorial | 09 Feb 2023

Dinas Kesehatan Kaltim Beri Perhatian Kasus Kematian Ibu dan Bayi

968kpfm, Samarinda - Kasus kematian ibu dan bayi di Kaltim masih tinggi. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim mencatat, pada 2021, angka kematian berjumlah 168 kasus. Angka tersebut mengalami penurunan pada tahun 2022, yakni 73 kasus kematian.

"Kematian ibu sejak tiga tahun terakhir meningkat, apa lagi pada masa Covid-19. Tetapi saat ini angkanya perlahan turun, meskipun jumlahnya masih terbilang tinggi. Kematian ibu dan anak terbanyak dilaporkan ada di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan 24 kasus dan Samarinda 20 kasus. Sementara di daerah lainnya di bawah 5 kasus," terang Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin.

Masih tingginya kasus kematian ibu dan anak, kata Jaya, ditengarai akibat minimnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap perempuan yang sedang mengandung, terutama bagi mereka yang memiliki risiko pendarahan, serta memiliki penyakit penyerta. Sehingga saat ibu hamil hendak melahirkan dan tiba di rumah sakit, kondisinya sudah cukup gawat.

"Ini terjadi karena kurangnya kepedulian kita, terutama di lingkungan masyarakat dan keluarga. Ibu-ibu hamil yang memang ada di lingkungan kita itu harus diperhatikan, disayangi, kemudian juga diberikan perlakuan khusus, karena kita menjaga janin yang akan dilahirkan itu menjadi generasi yang sehat, serta begitu lahir tidak memiliki masalah atau problem kesehatan," imbuhnya.

Untuk menekan angka kematian ibu dan bayi, Dinkes Kaltim sendiri akan fokus dalam ANC1 atau konsultasi saat kehamilan ibu, baik konsultasi pertama sampai konsultasi keenam, di mana cakupannya harus 95 persen bagi ibu-ibu yang sedang hamil.

"Kematian ibu dan bayi banyak yang meninggal dunia karena terlambat dalam penanganannya serta terlambatnya proses diagnosa. Oleh sebab itu kami harus mendeteksi hal itu secara dini," tandasnya.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵