Dinkes Kaltim Catat Kasus Gondongan Lebih Dari 1.179 Kasus Selama 2024

968kpfm, Samarinda - Kaltim mengalami peningkatan kasus gondongan atau mumps selama periode Januari-September 2024. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim mencatat setidaknya ada 1.179 kasus yang dilaporkan sepanjang periode tersebut dengan sebaran penyakit berada di 7 kabupaten dan kota di Benua Etam.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinkes Kaltim, Fit Nawati menuturkan, berdasarkan total data penderita gondongan atau mumps di Kaltim, dua kota seperti Samarinda dan Balikpapan mencatatkan kasus paling banyak dengan masing-masing 300 kasus.

Sementara itu Kutai Timur melaporkan 233 kasus, Bontang dan Berau masing-masing mencatat 148 kasus, Paser sedikit lebih rendah dengan 45 kasus, serta Kutai Kartanegara dengan 5 kasus.

"Hanya Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu) yang tidak ditemukan kasus gondongan di Kaltim," ungkap Fit Nawati.

Jumlah penderita gondongan sepanjang 2024 tidak bisa dianggap enteng karena sebenarnya penyebaran penyakit ini bisa dicegah. Fit Nawati menyampaikan, kunci pencegahan penyakit gondongan terletak pada vaksinasi Measles, Mumps, Rubella (MMR).

"Vaksin ini sudah terbukti efektif untuk melindungi tubuh dari tiga penyakit sekaligus, yakni gondongan, rubella, dan campak. Sekarang yang paling penting adalah bagaimana meningkatakan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi. Kita tidak bisa menunggu hingga kasus-kasus ini meledak lebih jauh,” ujarnya.

Sebagai upaya preventif, Fit Nawati juga menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan seperti penggunaan masker, mencuci tangan secara teratur, dan menjaga jarak dari penderita, mengingat virus ini menyebar melalui percikan air liur atau kontak dengan benda-benda yang terpapar.

Lebih lanjut, Fit Nawati berpesan agar penderita gondongan segera diisolasi selama 5-7 hari saat pembengkakan kelenjar parotis muncul untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Penulis: Fajar
Editor: Maul