Main Image
Benua Etam
Benua Etam | 04 Feb 2019

Diskusi Asyik, Peran Media dalam Membangun Kota Samarinda

Pendengar KP (Samarinda) - Pembangunan di Kota Samarinda tak lepas dari sorotan media. Sehingga media diharapkan mampu terus bersinergi dengan pemerintah maupun masyarakat demi kemajuan bersama.

Hal ini turut dibicarakan dalam talk show garapan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Samarinda, bertajuk Peran Serta Media sebagai Mitra dalam Pembangunan Kota Samarinda, Senin (4/2), di GOR Segiri Samarinda, Jalan Kesuma Bangsa.

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian Pekan Raya Samarinda (PRS), yang berlangsung 4-10 Februari. Di mana menghadirkan pembicara berkompeten di bidangnya, seperti Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda, Sugeng Chairuddin, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim, Endro S Efendi, dan Direktur Kaltim Post Group (KPG), Rusdiansyah Aras.

Sekkot Samarinda, Sugeng Chairuddin memaparkan, peran media sejauh ini positif dalam mengawal pembangunan daerah. Menurut dia, pergeseran konstruksi media yang kini beralih menjadi industri menuntut media untuk lebih kreatif.

"Media itu sebagai kontrol sosial, penting buat kita semua," tegas Sugeng.

Sementara itu, Ketua PWI Kaltim, Endro S Efendi mengatakan, media harus berkompeten dalam meningkatkan literasi di tengah masyarakat. Begitu yang tertuang dalam Undang-undang Pers No. 40 tahun 1999.

"Kompetensi media itu dilihat dari kualitas wartawannya. Wartawannya yang kompeten dapat dibuktikan dengan pernah mengikuti Ujian Kompetensi Wartawan (UKW)," ucap Endro.

Dia mengakui, masih ada wartawan yang tidak kompeten, sehingga merusak citra dunia jurnalistik. Oleh sebab itu, PWI selalu bekerja sama dengan pihak swasta maupun pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas para wartawan.

Pada kesempatan itu juga, Direktur KPG, Rusdiansyah Aras mendukung kedua pernyataan sebelumnya. Dia menambahkan, perkembangan media akan terus terjadi. Mulai dari media konvensional hingga media online. Namun ia menegaskan bahwa keduanya tak boleh bersaing secara negatif.

"Tujuannya kan menciptakan pers yang sehat, para jurnalisnya juga harus sejahtera sehingga tidak ada lagi isu-isu negatif yang kerap menerpa para pewarta," imbuhnya.

Pria yang akrab disapa Rusdi itu juga tak menampik, hingga sekarang masih ada wartawan "nakal" dan menjadi perhatian tersendiri bagi para perusahaan media.

Ke depan, seluruh pihak berharap, media dapat bersinergi dengan seluruh elemen agar berimplikasi pada kemajuan pemerintah dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Dokumentasi: KPFM Samarinda/Maulani Al Amin

Penulis: Maul

Editor: *

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵