KPFM SAMARINDA - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda telah mengamankan kapal tongkang Finansia 37 dan Tugboat (Tb) Entebe Emerald 59, setelah kapal tersebut menabrak pilar 3 Jembatan Mahakam, pada Minggu (17/11/2019) sekitar pukul 20.30 Wita.
Sebelumnya, Tb Entebe Emerald 59 yang menarik tongkang Finansia 37 dalam kondisi tanpa muatan, hendak melintas di bawah Jembatan Mahakam dari arah hilir menuju hulu, setelah membongkar muatannya di Muara Berau.
Saat hendak melintas di sela-sela pilar Jembatan Mahakam, Nahkoda dari Tb Entebe Emerald 59 tidak memberikan informasi ataupun meminta bantuan kepada kapal pemandu di bawah naungan PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Cabang Samarinda, untuk membantu saat melakukan pengolongan di Jembatan Mahakam.
Diduga karena kondisi arus Sungai Mahakam yang cukup deras, ditambah dengan kondisi pengolongan yang dilakukan saat malam hari, membuat tongkang Finansia 37 sedikit melenceng dari arahnya hingga akhirnya menabrak pilar 3 Jembatan Mahakam.
Setelah menabrak, kapal tersebut langsung melarikan diri. Mendapatkan informasi bahwa pilar Jembatan Mahakam kembali tertabrak, Pelaksana Harian (Plh) Kasi Keselamatan Berlayar KSOP Samarinda, Herdi Setiawan, bersama dengan anggotanya segera melakukan pengejaran terhadap kapal tersebut.
"Setelah melakukan pengejaran, kami menemukannya di jeti tempat loading kapal tersebut," ucap Herdi, pada Senin (18/11) pagi.
Usai menahan tugboat dan tongkang tersebut, pihak KSOP Samarinda langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mendalami penyebab pasti tongkang Finansia 37 menabrak pilar Jembatan Mahakam.
"Kami memeriksa 5 orang dari petugas kapal dan 1 orang dari agen untuk penyelidikan. Selain itu dokumen kapal juga kita tarik," tambahnya.
Pasca tertabrak oleh tongkang Finansia 37, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Kaltim, segera meninjau pilar Jembatan Mahakam yang tertabrak.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 14, Marsudi, selaku penanggung jawab pengawas jembatan menyebutkan, dari hasil pemeriksaan secara visual, pihaknya mendapati bahwa terjadi kerusakan pada beton di bagian bawah pilar 3 Jembatan Mahakam.
"Secara visual, di posisi bawah itu terjadi kerusakan di betonnya, hanya saja perlu pemeriksaan lebih lanjut terutama untuk kondisi posisi atas pilar," ungkap Marsudi, Senin (18/11) siang.
Marsudi menegaskan bahwa bagian yang tertabrak merupakan pilar Jembatan Mahakam, tepatnya di pilar tiga dari sisi hilir. Pilar ini juga pernah ditabrak oleh kapal pengangkut kayu beberapa bulan yang lalu.
Nantinya, Dinas PUPR Kaltim akan menyerahkan hasil pemeriksaan ini kepada tim yang lebih ahli untuk menilai kelayakan Jembatan Mahakam untuk dilintasi oleh kendaraan.
"Kita akan serahkan hasil ini ke tim ahli. Sampai saat ini, kita belum bisa berbicara banyak terkait kelayakan Jembatan Mahakam pasca kejadian ini," tutupnya.
Dokumentasi : KPFM Samarinda
Penulis : Fajar
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima19 Nov 2019