KPFM SAMARINDA - Keindahan alam di Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) yang terletak di dua kabupaten, yakni Kutai Timur dan Berau berpotensi difungsikan sebagai Taman Bumi atau Geological Park (Geopark).
Akdemisi Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada (UGM), Eko Haryono mengatakan, terdapat sejumlah pertimbangan Sangkulirang Mangkalihat dapat dijadikan Geopark. Seperti Geodiversity, Biodiversity dan Culturdiversity.
"Tiga hal itu merupakan pengusulan geopark," kata Eko saat ditemui usai Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung di Hotel Midtown Samarinda, Selasa (11/2/2020) pagi.
Berdasarkan sisi Geodiversity, Sangkukirang Mangkalihat mempunyai banyak kekuatan penarik daya wisata, mulai dari pembentukan batu gamping lukisan tangan yang merupakan tertua di dunia berusia 35 ribu-45 ribu tahun.
"Ada modal dasar untuk pengusulan menjadi Geopark," imbuhnya.
Sementara dari sisi Biodiversity, Sangkulirang Mangkalihat adalah kawasan transit Orangutan dan banyak terdapat vegetasi lainnya diantaranya yang dilindungi.
"Dalam konteksnya Sangkulirang Mangkalihat punya potensi dikembangkan jadi geopark. Yang paling penting, dengan adanya Geopark nantinya, dapat meningkatkan kehidupan masyarakat sekitar," tuturnya.
Senior Manager Yayasan Konservasi Alam Nusantara, Niel Makinuddin mengaskan, pihaknya mendukung Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim) untuk menjadikan KBAK Sangkulirang Mangkalihat sebagai Geopark.
Menurut dia, setelah ditetapkan oleh Kementrian ESDM, maka Kaltim memiliki arahan yang jelas untuk digunakan dan pemanfaatanya.
"Di Kutim sudah ada SK-nya, kawasannya sekitar 171 ribu hektare. Kalau di Berau belum ada masih proses. Sekitar 191 ribu hektare," terangnya.
Menurut Niel, dengan adanya Geopark yang sangat dekat kaitannya dengan pengembangan wisata. Ada tiga hal penting yang bakal terjadi, yakni berkaitan dengan perekonomian masyarakat, menjawab persoalan terkait dengan lingkungan hidup dan edukasi ilmiah.
"Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, pilihannya ya wisata, karena wisata itu diambil barangnya, manfaatnya diambil, tapi fungsinya tetap jalan. Lebih baik wisata," jelasnya.
Di lokasi yang sama, Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Kaltim, Achmad Herwansyah menyebut potensi wisata di Sangkulirang Mangkalihat sangatlah besar. Mulai dari susur goa sampai panjat tebing.
"Orang Eropa suka tempat seperti itu, sangat bisa dijual. Kita koneksikan dengan Orangutan yang ada di sana. Tempat wisata tanpa harus merusak," tuturnya.
Apabila Sangkulirang Mangkalihat ditetapkan sebagai Geopark, pekerjaan rumah berikutnya yang diemban pemerintah adaldah membenahi aksebilitasny dan sarana dan prasarana pendukung lainnya. Trip perjalanan dari Kutai Timur hingga Berau telah dipetakan oleh Dinas Pariwisata Kaltim dengan jarak tempuh mencapai 17 jam.
"Masuknya dari Kutim, tembus ke Berau," tutup dia.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima11 Feb 2020