968kpfm, Samarinda - Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kaltim masih terbilang cukup tinggi. Hingga 1 September 2022 saja, angka kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak-anak di Kaltim jumlahnya mencapai 579 kasus dengan korban mencapai 612 orang.
Samarinda masih menduduki peringkat pertama dengan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak mencapai 293 kasus. Disusul Bontang 70 kasus dan Balikpapan 51 kasus. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Noryani Sorayalita.
Perempuan yang akrab disapa Soraya ini menyebutkan bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Oleh sebab itu, penting bagi pihaknya untuk tetap memberikan edukasi kepada masyarakat agar mengetahui bagaimana saja bentuk-bentuk kekerasan itu.
"Selanjutnya iman dan taqwa masyarakat harus ditingkatkan, utamanya di lingkungan keluarga dan orang terdekat. Jadi setidaknya kami berikan pemahaman berkaitan dengan bentuk-bentuk kekerasan," ucap Soraya.
Bukan tanpa alasan keluarga dan orang terdekat menjadi sasaran edukasi. Menurut survei, kata Soraya, dari 16 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, utamanya kekerasan seksual, 15 kasus diantaranya dilakukan oleh orang terdekat. Sementara satu kasus lainnya dilakukan oleh orang luar.
Soraya menjelaskan, kekerasan terhadap perempuan dan anak itu terbagi dalam beberapa kategori, yakni fisik, mental, seksual dan psikis. Kalau dilihat dari lokusnya, kekerasan paling banyak terjadi di rumah tangga.
Melihat hal itu, maka DKP3A Kaltim menilai pentingnya menyadarkan masyarakat karena beberapa faktor penyebab kekerasan itu bisa dilatarbelakangi faktor ekonomi, serta faktor rendahnya pendidikan orang tua.
"Kami telah melaksanakan berbagai upaya dalam penanganan pencegahan KDRT melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kaltim Ruhui Rahayu dan melakukan sosialisasi pencegahan kekerasan kepada masyarakat. Selain itu ada juga UPT PPPA untuk upaya penanganan," jelas Soraya.
Lebih lanjut, Soraya mengimbau kepada masyarakat, utamanya terhadap kaum perempuan dan anak-anak agar selalu waspada terhadap terjadinya kekerasan di lingkungan rumah tangga. Jika terjadi permasalahan, ia mengharapkan masyarakat bisa menyelesaikan secara kekeluargaan, atau menyambangi Puspaga untuk memberikan konseling.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima14 Nov 2022