KPFM SAMARINDA - Beberapa tahun kebelakang, peran dari sektor ekonomi dan industri kreatif mulai diperhitungkan oleh pemerintah. Bahkan, pemerintah mulai mencoba untuk merangkul para pelaku industri kreatif, mengingat bahwa perkembangan industri di era digitalisasi 4.0 semakin berkembang begitu pesat.
Pemprov Kaltim melalui Dinas Pariwisata, tentu mulai menyadari pelaku industri kreatif di Kaltim mulai tumbuh secara signifikan. Untuk merangkul mereka, Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim menggelar kegiatan Borneo Creative Youth Festival yang diselenggarakan di Duta Rasa Big Mall, sejak tanggal 22-24 November 2019.
Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Sri Wahyuni mengatakan, sejauh ini para pelaku industri kreatif memang belum dikenal oleh khalayak masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya menggelar kegiatan ini untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa Kaltim memiliki para pelaku industri kreatif.
"Ini seperti menjadi rumah aktivitas dari pelaku industri kreatif, meskipun hanya dalam bentuk event," imbuh Sri Wahyuni, saat ditemui usai membuka kegiatan Borneo Creative Youth Festival, Jum'at (22/11) malam.
Kegiatan ini menjadi awalan bagi Dinas Pariwisata Kaltim untuk menghimpun para pelaku industri kreatif, sehingga sinergi antara keduanya bisa terus berjalan. Sri menilai, melalui event ini pihaknya bisa mendapat gambaran, terkait apa saja produk unggulan dari sektor industri kreatif di Kaltim.
"Kita ingin punya database tentang potensi-potensi industri kreatif yang ada di Kaltim," ujarnya.
Meskipun hanya berlangsung selama tiga hari, Dinas Pariwisata Kaltim tentunya memiliki rencana jangka panjang untuk mewadahi mereka yang bergelut di dunia industri kreatif. Sri menyebutkan, dari 16 sub sektor industri kreatif yang telah ditentukan, Kaltim sudah memiliki seluruhnya. Tetapi pihaknya belum bisa memetakan kekuatan Kaltim berada di sub sektor yang mana.
"Kita tentu tidak bisa berbicara 16 sub sektor dulu, tetapi kita akan mulai memetakan kekuatan Kaltim berada di sub sektor yang mana. Itulah yang akan kita dorong nantinya," ucapnya.
Sri menginginkan bahwa sub sektor unggulan industri kreatif di Kaltim, bisa berjalan berdampingan dengan memicu peningkatan ekonomi di Kaltim. Selain itu, Sri juga menghendaki agar seluruh sub sektor yang akan dikembangkan bisa saling berkaitan dengan sub sektor lainnya.
"Kita harus petakan mulai dari yang dimiliki dulu, misalnya dari jumlah dan nilai ekonominya, transaksinya, perkembangannya, setelah itu barulah kita meminta bantuan tim ahli untuk mengembangkannya," sebutnya.
Dalam event Borneo Creative Youth Festival, Dinas Pariwisata Kaltim mencoba untuk mengadirkan 30 tenant yang diisi oleh para pelaku industri kreatif seperti seni kriya, seni lukis, seni musik, batik tulis, souvenir khas Kalimantan, serta dimeriahkan oleh komunitas fotografi dan komunitas kopi.
Melalui event ini, Dinas Pariwisata Kaltim berharap agar para pelaku industri kreatif terdorong untuk menghadirkan karya-karya inovatif, dan mampu bersaing dengan industri kreatif baik dalam skala nasional maupun internasional.
Dokumentasi : KPFM Samarinda
Penulis : Fajar
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima23 Nov 2019