DPD Partai Demokrat Kaltim Solid Dukung AHY

968kpfm, Samarinda - Persoalan dalam Kongres Luar Biasa atau KLB Partai Demokrat yang terselenggara di Deli Serdang, Sumatera Utara berbuntut panjang.

Dalam kegiatan itu, Pengurus Partai Demokrat versi KLB menunjuk Kepala Staf Presiden Moeldoko sebagai ketua umum.

Hal ini membuat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY yang masih menjabat ketua umum partai berlogo bintang mercy itu, mengambil tindakan. Salah satunya menyambangi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

AHY bersama para kader Partai Demokrat membawa berkas-berkas yang disebut jadi bukti penguat bahwa KLB di Deli Serdang adalah ilegal.

Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim Syaharie Jaang yang turut mendampingi AHY ke Kemenkumham mengatakan, AHY adalah ketua umum yang terpilih secara aklamasi saat kongres kelima Partai Demokrat tahun lalu.

"Semua 34 DPD se-Indonesia hadir, sebagai bentuk loyalitas kepada partai," kata mantan Wali Kota Samarinda itu, saat dihubungi lewat saluran telepon.

Jaang menuturkan, sebanyak 10 DPC di Provinsi Kaltim memilih AHY sebagai ketua umum masa kerja 2020 hingga 2025. Menurutnya, dukungan terhadap anak Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tanpa ada paksaan.

"Kami bertanggung jawab memilih waktu itu. Termasuk saya juga memilih beliau (AHY)," terangnya.

Laporkan 7 Anggota Demokrat Kaltim yang Datang ke KLB

Mengenai isu kehadiran 7 anggota Demokrat Kaltim hadir ke KLB tersebut, Jaang mengaku masih melakukan penelusuran.

Dia menyebutkan, hadir ke KLB merupakan perbuatan melanggar aturan partai. Jaang menduga, 7 orang tersebut telah memalsukan tanda tangan dirinya sebagai ketua DPD. Sehingga pihaknya akan melaporkan ini ke Polda Kaltim.

"Kalau tujuh orang ketemu, kalau memalsukan identitas akan diproses ke pihak berwajib. Itu masuk sanksi hukum namanya, memalsukan," tandasnya.

Jaang berpendapat, tindakan yang dilakukan kader yang pergi KLB Deli Serdang menyalahi aturan. Lantaran dirinya tidak pernah memberikan mandat.

Penulis: Maul