968kpfm, Samarinda - Program perpustakaan inklusi sosial di Balikpapan mendapat apresiasi dari Pemprov Kaltim. Itu karena program ini dapat mengembang potensi masyarakat di berbagai bidang.
Program perpustakaan inklusi sosial ini memfasilitasi masyarakat untuk melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan serta menawarkan kesempatan membuka usaha. Dan, melindungi hingga memperjuangkan budaya serta Hak Asasi Manusia.
Perpustakaan berbasis inklusi sosial ini merupakan bagian dari inovasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Tujuannya untuk penguatan literasi masyarakat dan pemerataan informasi serta peningkatan kesejahteraan.
Implementasi transformasi inklusi sosial ini ternyata telah dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan. Di Balikpapan, Dinas Perpustakaan memberikan layanan konsultasi anak gratis dua kali dalam sebulan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim, Muhammad Syafranuddin mengatakan, inovasi program merupakan bagian dari tuntutan kinerja.
Pihaknya pun mempersilahkan pengelola perpustakaan daerah menyesuaikan dengan kemampuan dan kearifan lokal.
"Ini bagus sekali. Patut menjadi percontohan bagi Disputakar di kabupaten kota lainnya. Silahkan semua melakukan inovasi dalam programnya. Kita perlu sekali agar volume kunjungan ke perpustakaan naik," kata pria yang sering disapa Ivan itu.
Layanan ini membuktikan bahwa perpustakaan bukan hanya sebagai tempat memajang koleksi buku dan mencari referensi. Tetapi pemerintah sebagai pengelola harus mampu mengubah cara pandang terhadap budaya membaca di ruang publik.
"Setiap daerah tentu ada kendalanya masing-masing. Kalau memang tempatnya memadai silahkan buat layanan serupa. Karena fasilitas semacam itu bisa menjadi daya tarik pengunjungnya perpustakaan," tandasnya.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima30 Oct 2022