968kpfm, Samarinda - Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda menjalin sinergi dalam upaya pengendalian dan penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal itu dimulai dengan kegiatan Kick Off yang dilaksanakan di Pasar Hewan dan Penampungan Sapi Potong, Jalan Poros Samarinda-Bontang, Senin (13/1).
Adapun fokus utama kegiatan ini adalah penerapan biosekuriti melalui penyemprotan disinfektan guna mencegah penyebaran PMK dan Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar sapi.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim, Dyah Anggraini menerangkan, wabah PMK sudah masuk ke Kaltim sejak 2022 lalu. Namun hingga kini pihaknya sudah mampu mengendalikan penyakit tersebut agar tidak menyebar kepada hewan ternak lain.
"Namun di Januari 2025 ini kita baru menemukan kasus baru untuk penyakit LSD atau cacar sapi. Kami temukan kasusnya di Paser dan Kutai Kartanegara," ungkap Dyah.
Tidak hanya di dua kabupaten tersebut, kata Dyah, pihaknya telah menemukan indikasi adanya gejala serupa pada sapi di Samarinda. Oleh sebab itu, penting bagi semua pihak untuk menjalin kerja sama guna mengendalikan dan menanggulangi penyakit pada sapi itu.
"Salah satu caranya dengan bio sekuriti dan vaksinasi. Tetapi khusus PMK pemerintah sedang berupaya menyediakan vaksinnya. Sementara untuk LSD, vaksinnya telah tersedia. Jadi bagi peternak yang menemukan ada gejala LSD pada ternaknya segera melaporkannya kepada kami," imbuh Dyah.
"Sapu yang terindikasi gejala LSD akan mengalami bentol-bentol di permukaan kulit yang bisa menembus hingga ke dalam daging hewan. Penyakit ini jika tidak dikendalikan secara tepat dan cepat, bisa menyebar dengan cepat," sambungnya.
Lebih lanjut, Dyah menekankan, melalui kegiatan kick off pengendalian dan penanggulangan PMK ini, seluruh pihak dapat membangun kerja sama yang solid antara instansi pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam upaya pengendalian wabah.
"Peternak dan petugas diminta memprioritaskan langkah biosekuriti, seperti menjaga kebersihan kandang dan membatasi pergerakan hewan serta manusia yang berisiko menyebarkan penyakit," pungkasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima15 Jan 2025