968kpfm, Samarinda - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim mengakhiri tahun 2022 dengan hasil yang memuaskan. Namun ada beberapa catatan penting yang akan menjadi proyeksi kerja di tahun 2023.
Kepala DPMPTSP Kaltim, Puguh Harjanto mengatakan, ada dua catatan penting yang akan menjadi proyeksi jajarannya untuk meningkatkan realisasi investasi di Bumi Etam. Pertama adalah investasi dari sisi hilirisasi dan kedua adalah harus ada nilai tambah dari hasil alam di Kaltim.
"Sementara ini realisasi investasi di Kaltim masih didominasi oleh sektor batu bara. Oleh sebab itu perlu adanya peningkatan hilirisasi dari berbagai sektor seperti perkebunan, pertanian, ketahanan pangan, perikanan dan kelautan untuk meningkatkan realisasi investasi di berbagai sektor tersebut," kata Puguh.
Di sisi lain, Puguh menginginkan agar hasil-hasil alam di Benua Etam memiliki nilai tambah.
Menurutnya, jika ingin meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam (SDA), perlu adanya kebijakan larangan ekspor untuk hasil alam Kaltim. Contohnya seperti kebijakan pemerintah pusat dalam hal larangan ekspor Bauksit pada Juni 2023 mendatang.
"Kedepan suatu saat kita bisa berlakukan kebijakan larangan ekspor untuk batu bara. Jadi investasi tidak melulu pada sektor itu saja. Harapan kita tentu pemanfaatan SDA yang dalam hal ini pemberlakuan hilirisasi dan pemeliharaan lingkungan bisa berjalan beriringan dalam hal meningkatkan realisasi investasi di Kaltim," pungkasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima03 Jan 2023