DPTPH Kaltim Genjot Produksi Pisang, Siap Penuhi Pasar Internasional

968kpfm, Samarinda - Komoditas pisang di Benua Etam menjadi prioritas bagi Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim untuk digenjot produksinya. Mengingat pengembangan komoditas hortikultura tersebut memiliki prospek yang sangat baik, terutama di pasar internasional.

Kepala DPTPH Kaltim, Siti Farisyah Yana menjabarkan, melihat antusias yang luar biasa dari pasar internasional terhadap komoditi pisang, maka pihaknya saat ini sedang berusaha menggenjot produksi dan pengembangannya di daerah penghasil.

"Pada tahun 2024, sudah banyak kontrak kerjasama yang telah dibuat dengan para petani, termasuk kerjasama business to business dengan Eropa. Kami hanya memfasilitasi transaksi dan kerjasama, dan kerjasama ini terus berkembang dan akan mencakup Korea," imbuh Siti, Jumat (16/2).

Siti menambahkan, pihaknya juga tengah mengembangkan sentra kawasan pisang di beberapa daerah, termasuk Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Berau, dan Paser. Khusus di Kutai Timur, luas panen yang dikembangkan mencapai 1,317 Ha dengan target produksi 98,775 ton. Sementara di Kutai Kartanegara, luas panen 762,97 Ha dengan target produksi 57.223 ton.

Sementara di Berau, luas panen mencapai 295,61 Ha dengan target produksi 22.171 ton, dan di Paser, luas panen 1,010 Ha dengan target produksi 75.750 ton. Siti berujar, kawasan Kutai Timur telah menjadi percontohan yang baik untuk produksi pisang dan akan diikuti oleh Kukar, Berau, dan Paser.

"Pada tahun 2021, Kaltim telah mengekspor sebanyak 1.265 ton pisang ke Malaysia, Taiwan, Kanada, dan Yunani. Sedangkan kebutuhan rata-rata Kaltim sendiri adalah 30 ton per hari," paparnya.

Keberhasilan Kaltim dalam pengembangan kawasan pisang, kata Siti, juga menarik minat daerah lain, seperti Sulawesi Selatan, yang membeli 2 juta bibit benih pisang. Oleh sebab itu, potensi ini harus bisa dimanfaatkan sehingga produksi pisang di Kaltim bisa menguasai pasar internasional.

Penulis: Fajar
Editor: Maul