Main Image
Aksara
Aksara | 12 Dec 2019

Dua Bocah SD Nyaris Jadi Korban Percobaan Penculikan

KPFM SAMARINDA - Dua bocah Sekolah Dasar (SD) berinisial RK (11) dan RS (9), nyaris menjadi korban percobaan penculikan anak, saat keduanya hendak memberikan hadiah kepada seorang temannya yang sedang berulang tahun, pada Selasa (10/12/2019) di wilayah Samarinda Seberang.

Ditemui KPFM di kediamannya, RK menceritakan bagaimana kronologi percobaan penculikan yang terjadi pada dirinya dan saudara sepupunya itu. RK menyebutkan, saat itu dirinya hendak mengantarkan saudara sepupunya pulang, untuk mengambil kado yang tertinggal.

"Tiba-tiba ada mobil berhenti di depan kami. Ada dua orang memakai topi serta penutup muka turun dari mobil, dan langsung menarik saya dan RS ke dalam mobil sembari membekap mulut kami," sebut RK, Kamis (12/12) siang.

Saat berada di dalam mobil, RK sempat untuk mencoba melawan, tetapi karena postur tubuh pelaku yang besar, RK pun akhirnya tidak berdaya dan hanya bisa terdiam. Berbeda dengan RK, adik sepupunya tampak terus menangis saat dibekap oleh salah satu pelaku.

"Saya lihat pelakunya ada tiga. Satu duduk di kursi pengemudi, dan dua orang berada di kursi tengah membekap kami berdua," ungkapnya.

Sepanjang perjalanan, pelaku selalu menanyakan nomor handphone orang tua dari kedua bocah tersebut. Namun, karena keduanya tidak menghapal nomor orang tuanya, maka pelaku pun geram hingga akhirnya mendorong dua bocah tersebut dari mobil saat berhenti di depan Mahakam Lampion Garden, Jalan Slamet Riyadi.

"Setelah diturunkan, kami mencoba berjalan kaki untuk pulang ke rumah," ucapnya.

Saat kedua korban berjalan kaki untuk pulang, tiba-tiba saja hujan turun sehingga kedua bocah tersebut berteduh di sebuah Masjid yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi. Saat itulah, dua bocah ini bertemu dengan seorang mahasiswi yang merupakan tetangga RK.

Mendapati dua bocah malang tersebut berada di jalan tanpa orang tuanya, mahasiswi itu akhirnya membawa keduanya ke Kampus Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) karena dia hendak pergi kuliah. RK dan RS akhirnya dititipkan di ruang dosen, sembari mahasiswi tersebut menghubungi orang tua korban.

"Setelah mengetahui anak saya berada di Polnes, saya langsung menjemputnya disana," sahut orang tua RK.

Bertemu dengan ayahnya, RK pun akhirnya menumpahkan air matanya setelah mencoba tetap kuat saat dirinya menjadi korban percobaan penculikan. Orang tua RK langsung membawa anaknya beserta adik sepupunya pulang kerumah untuk menghilangkan trauma.

Sementara itu, saat dikonfirmasi di kantornya, Kapolsek Samarinda Seberang, Kompol Suko Widodo, membenarkan bahwa adanya tindakan percobaan penculikan, terhadap dua orang anak di wilayah hukumnya.

"Memang benar, hanya saja informasi yang beredar di media sosial tentang anak tersebut mengalami luka parah, itu tidak benar," tegas Suko, Kamis (12/12) siang.

Suko menuturkan, kedua korban tidak mengalami luka yang parah seperti apa yang beredar di media sosial. Meskipun benar terjadi percobaan penculikan, namun orang tua korban saat ini belum melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

"Sampai saat ini kami belum ada menerima laporan terkait kasus tersebut," imbuhnya.

Demi menepis kekhawatiran masyarakat, Suko menghimbau agar para orang tua bisa mengawasi anaknya saat bermain, ataupun saat bepergian keluar. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.

Penulis : Fajar

Editor : Agung

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵