968kpfm, Samarinda - Masjid Shiratal Mustaqim tak hanya dikenal sebagai masjid tertua di Samarinda. Namun, masjid yang berdiri sejak 1881 itu, menyimpan sebuah tradisi turun temurun, yang kerap dilaksanakan di era modern ini.
Tradisi itu adalah menggelar buka puasa bersama dengan menyediakan bubur pecak khas Bugis untuk masyarakat sekitar.
Sudah dua kali Ramadan (2020 dan 2021) kebiasaan itu tak terlaksana. Ya, pandemi Covid-19 jadi musababnya.
Bahkan pada tahun lalu, masjid yang berlokasi di Jalan P Bendahara, Kelurahan Mesjid, Kecamatan Samarinda Seberang itu tidak menggelar kegiatan salat tarawih berjamaah.
Namun, pada tahun ini Pemkot Samarinda mengizinkan salat tarawih di masjid. Syarat utamanya tentu menerapkan protokol kesehatan. Bagi Pengurus Shiratal Mustaqim Sopian, kabar ini membawa angin segar dan gairah melaksanakan ibadah.
"Tapi saat ini ibadah salat tarawih sudah diberlakukan, hanya saja sesuai dengan protokol kesehatan. Tapi untuk kegiatan berbuka puasa bersama kami tiadakan," ucap Sopian.
Lebih lanjut, Sopian berharap agar pandemi ini dapat segera berakhir sehingga masyarakat bisa menjalani ibadah seperti biasa tanpa ada jaga jarak antara jamaah.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima23 Apr 2021