Main Image
Politik
Politik | 02 Oct 2020

Dua Kandidat Meninggal Akibat Covid-19, IDI Kaltim Sarankan Pilkada Ditunda

968kpfm, Samarinda - Di tengah peningkatan kasus Covid-19, pemerintah masih berupaya melaksanakan Pilkada Serentak 2020. Tahapan demi tahapan pun dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), hingga pencoblosan yang dijadwalkan pada 9 Desember 2020 nanti.

Hingga saat ini, kasus Covid-19 Kaltim terus bertambah. Angka kumulatif pasien yang mengidap Covid-19 per 2 Oktober 2020, mencapai 9.101 kasus. Di periode yang sama, kasus meninggal telah menyentuh 362 kasus.

Tercatat, sudah ada dua calon kepala daerah peserta Pilkada Serentak 2020 di Kaltim yang meninggal dunia akibat Covid-19. Pertama, calon bupati petahana Berau, Muharram pada 22 September lalu. Lalu, Adi Darma dari Bontang pada 1 Oktober, kemarin.

Menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim, Nataniel Tandirogang, prosesi pilkada memang berisiko memunculkan kasus baru Covid-19. Maka dari itu, sepakat mengenai usulan penundaan pilkada.

"Kalau kami dari sisi kesehatan, sebaiknya ditunda," ucap Nataniel, saat dihubungi via telepon.

Dia melanjutkan, virus corona paling cepat menyebar pada saat ada kerumunan. Sehingga hal itu menjadi alasan kuat, klaster pilkada dapat terbentuk kapan saja. Terlebih, masa kampanye kandidat di sembilan kabupaten/kota Kaltim telah dimulai.

"Jangan ada kampanye offline atau tatap muka. Sebaiknya virtual saja. Diharapkan mengatur yang mencoblos itu benar-benar tertib secara protokol, jangan sampai berkeruman," tegasnya.

"Kasihan orang potensial (calon kepala daerah) dengan kapasitas luar biasa terpaksa tumbang satu per satu karena corona," pungkasnya.

Penulis: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵