968kpfm, Samarinda - Dua buah rumah milik warga di Jalan Sultan Sulaiman, Sambutan, mendadak amblas pada Kamis (9/6). Amblasnya bangunan semi permanen itu terjadi akibat tanah yang menjadi pondasi tergerus akibat longsor.
Salah seorang pemilik rumah, Rifai (45) menjelaskan, sebenarnya dia sudah merasakan ada kejanggalan saat rumahnya mendadak miring pada Rabu (8/6).
Karena merasa was-was, dia bersama keluarganya tidak dapat tidur lantaran takut tiba-tiba terjadi hal yang tak diinginkan.
Benar saja sekira pukul 04.30 WITA, Rifai mendengar suara nyaring seakan rumahnya bergerak. Tanpa basa-basi ia langsung membawa keluarganya keluar dan membangunkan tetangga sebelah.
Setelah berhasil mengevakuasi, mereka pun segera mencari tempat yang aman. "Tiba-tiba tanah langsung amblas begitu saja. Kami tidak sempat menyelamatkan kendaraan yang terparkir di rumah," ungkap Rifai, Kamis (9/6).
Mendapat informasi adanya longsor di wilayahnya, Camat Sambutan, Yosua Laden segera meninjau lokasi kejadian tanah longsor. Berdasarkan data yang dihimpun, dua kepala keluarga dengan jumlah 10 jiwa harus mengungsi akibat musibah ini.
Untuk penanganan sementara, Yosua telah berkoordinasi dengan PLN untuk melakukan pemadaman listrik, serta pihak PDAM untuk memperbaiki pipa yang patah di area tersebut.
"Kami juga berkoordinasi dengan Dinas PUPR Samarinda dan BPBD Samarinda untuk membantu penanganan longsor ini. Untuk sementara kami menghimbau kepada penghuni rumah agar mengungsi dulu ke tempat keluarga," ucap Yosua.
Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kepala BPBD Samarinda, Suwarso menerangkan, dirinya telah berkoordinasi dengan seluruh pihak untuk penanganan secara darurat.
Disinggung terkait penyebabnya, Suwarso memperkirakan bahwa kendaraan yang melintas di area jalan itu banyak yang melebihi kapasitas.
"Sehingga tanah menjadi tidak stabil dan terus bergerak. Terlebih area tersebut masuk dalam kawasan rawan longsor. Jalan itu sendiri hanya mampu dilintasi oleh kendaraan seberat 8 ton. Di sisi lain, disana ada titik jenuh air yang mengendap karena tidak ada drainase. Itu juga menyebabkan pergerakan tanah dan posisinya di jurang," beber Suwarso.
Lebih lanjut, untuk sementara ruas jalan Sambutan menuju Makroman hanya diberlakukan satu arah. Sehingga yang boleh lewat hanya kendaraan dari arah Makroman menuju Samarinda Kota. Untuk lajur sebaliknya terpaksa harus dialihkan untuk mengurangi beban jalan.
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima09 Jun 2022