KPFM Samarinda - Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bakal menggunakan 19 persen dari dana APBN. Ekonomi syariah, dipandang dapat menjadi instrumen yang menjawab pembiayaan di luar keuangan negara itu.
Menurut Direktur Bidang Pendidikan dan Riset Keuangan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Republik Indonesia, Sutan Emir Hidayat, ada dua instrumen yang bisa menunjang pembiayaan pembangunan IKN baru. Pertama adalah sukuk, atau instrumen yang memberikan peluang bagi investor muslim atau non muslim untuk berinvestasi di Indonesia. Kemudian dengan reksa dana syariah.
"Instrumen itu bisa digunakan mengumpulkan dana untuk menutupi kekurangan pembiayaan dari APBN," kata Sutan saat ditemui usai acara kuliah umum, bertajuk Optimalisasi Instrumen Keuangan Syariah dalam Menyongsong Akselarasi Pembangunan Ibu Kota Negara Republik Indonesia, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Sabtu (30/11/2019).
Sutan menganggap, penerapan ekonomi syariah sangat berpotensi diterapkan di Kaltim. Terlebih, keuangan syariah sejalan dengan pembangunan berkelanjutan.
"Kan, IKN ini maunya smart city, green city. Nah, green city ini sesuai dengan konsep-konsep ekonomi syariah," cetusnya.
Dukungan pemerintah daerah juga harus hadir dalam implementasi ekonomi syariah ini. Sutan menyebutkan, Kaltim punya potensi besar menerapkannya.
"Terlihat dari wagub kaltim (Hadi Mulyadi) yang punya semangat besar," imbuh Sutan.
Sektor yang punya potensi besar untuk dikembangkan dengan sistem ekonomi syariah adalah destinasi pariwisata halal. Sutan mengatakan, pemerintah daerah bisa mengeluarkan Perda untuk mendukung ekonomi syariah, seperti di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Dari 5 provinsi yang ada, kan Lombok nomor satu destinasi wisata halalnya," ungkap Sutan.
Lebih jauh dia menerangkan, perbedaan ekonomi syariah dengan konvensional, prosesnya menjunjung tinggi keadilan.
"Modal ekonomi syariah ini dianggap stabil dan efisien," pungkasnya.
Dokumentasi: Kpfm Samarinda
Penulis: Maul
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima30 Nov 2019