968kpfm, Samarinda - Bank Indonesia memprediksi, pada 2021 kinerja ekspor bakal tumbuh tinggi pada tahun sebelumnya. Hal merujuk pada permintaan dari negara mitra dagang. Terutama Tiongkok, India, dan Jepang.
Peningkatan ekspor bakal berada di sektor pertambangan batu bara. Sementara itu, kinerja investasi berpeluang tumbuh lebih tinggi. Seperti sektor minyak dan crude palm oil atau CPO.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim Tutuk SH Cahyono menerangkan, proyek investasi baru seperti hilirisasi coal to methanol di Bengalon, Kutai Timur senilai USD 2 miliar juga diperkirakan akan mendorong pertumbuhan investasi yang lebih tinggi.
"Selain itu, kinerja investasi juga ditopang oleh berlanjutnya proyek strategis existing seperti RDMP Balikpapan, pabrik semen Kobexindo serta infrastruktur pendukung penunjang ibu kota negara (IKN) baru, serta telah disahkannya UU Cipta Kerja yang dapat memberikan kemudahan berinvestasi dari segi regulasi," terang Tutuk.
Tutuk melanjutkan, pertumbuhan industri pengolahan pada 2021 juga kembali positif. Ditopang oleh penambahan kapasitas pabrik dan berdirinya pabrik pengolahan bahan bakar nabati (BBN) di Kaltim serta pulihnya permintaan pupuk dari Filipina dan India.
Dengan demikian, setelah terkontraksi 2,85 persen pada 2020 akibat pandemi covid-19, perekonomian Kaltim tahun ini diperkirakan kembali positif pada rentang 1,53 hingga 2,53 persen (tahun ke tahun).
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima29 Jun 2021