Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 20 Jun 2023

Elpiji Sulit Didapat, Mahasiswa Unjuk Rasa di Terminal BBM Samarinda

968kpfm, Samarinda - Masyarakat semakin sulit memperoleh tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg. Kalaupun ada, harga di tingkat pengecer, melambung tinggi.

Melihat permasalahan ini, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Samarinda melakukan unjuk rasa di depan kantor PT Pertamina Marketing Operation Region VI Fuel Terminal Samarinda di Jalan Cendana, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Sungai Kunjang, Senin (19/6).

Terdapat tiga tuntutan yang disuarakan oleh PMII Cabang Samarinda. Wakil Ketua II PMII Cabang Samarinda, Kholis menyampaikan, ketiga tuntutan itu adalah mendesak Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, khususnya pada Rayon II Samarinda dan Kutai Kartanegara (Kukar) untuk melakukan evaluasi dan kontrol pendistribusian LPG 3 Kg bersubsidi agar tepat sasaran.

"Selanjutnya kami meminta Pertamina menindak tegas oknum distributor yang bermain dan melakukan kecurangan. Terakhir, meminta Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan untuk mengajukan penambahan kuota LPG 3 Kg bersubsidi di Kaltim," ucap Kholis, Jumat (19/6).

Dikonfirmasi terpisah, Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga Samarinda, Ayub Ritto menerangkan bahwa yang namanya barang subsidi sudah tentu suplainya terbatas sesuai dengan kemampuan negara. Apabila tidak terbatas, tentu bukan barang subsidi namanya, melainkan non subsidi atau komersil.

Disinggung mengenai kuota yang turun, Ayub membeberkan bahwa yang menentukan adalah pemerintah melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas), bukan dari Pertamina. Selain itu, pemerintah setiap tahunnya meminta masukan dari setiap daerah sebelum menetapkan kuota LPG subsidi.

"Jadi data itu diolah dan disesuaikan dengan kemampuan negara dalam APBN untuk memberikan subsidi. Di sini, kami (Pertamina) fungsinya hanya menyalurkan sampai ke pangkalan. Sekarang kan banyak keluhan LPG 3 Kg dijual di atas harga eceran tertinggi (HET). Kami tegaskan, pangkalan mana yang menjual di atas HET. Tunjukan kepada kami, kalau ada pasti kami tindak. Tapi kalau yang menjual itu ada di tingkat pengecer, kami tidak bisa menindak," ungkap Ayub.

Lebih lanjut, Ayub menegaskan bahwa kuota LPG 3 Kg di Samarinda sendiri sudah di atas dari alokasi rata-rata harian. Sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sebenarnya Pertamina sudah menjual LPG Non Subsidi yakni Bright Gas ukuran 5,5 Kg dan 12 Kg.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵