968kpfm, Samarinda - Selepas ibadah salat Maghrib pada Senin (21/10), warga di RT 25 Jalan KH Mas Mansyur, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, dikejutkan dengan terangkatnya dasar sungai yang menyebabkan empat rumah di tepi sungai Bakung mengalami kerusakan.
Tidak hanya merusak rumah warga, tanah yang terangkat ini juga menghambat aliran sungai Bakung dari Perumahan KORPRI menuju Sungai Mahakam. Imbasnya, debit air di Sungai Bakung terus meningkat gara-gara fenomena langka ini. Warga yang rumahnya terdampak pun segera diungsikan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa.
Pemkot Samarinda pun bergerak cepat menindaklanjuti fenomena ini. Plt Wali Kota Samarinda, Rusmadi, terlihat turun langsung meninjau lokasi kejadian pada Selasa (22/10). Dia mengatakan, saat ini pihaknya bersama perusahaan batu koral yang berada di sebelah lokasi kejadian sedang berusaha melakukan pembersihan material tanah yang mengganggu aliran anak sungai ini.
"Jadi kita selamatkan dulu aliran sungai ini supaya tetap berfungsi dan tidak terjadi banjir di wilayah hulunya. Pemkot Samarinda juga akan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak untuk meringankan beban mereka. Namun yang jelas saat ini mereka telah mengungsi ke tempat yang lebih aman," ucap Rusmadi usai melakukan tinjauan, Selasa (22/10).
Sementara itu, Ketua RT 25 Kelurahan Loa Bakung, Rumansi menuturkan bahwa terdapat dua rumah tunggal dan satu bangsalan dua pintu dengan jumlah empat kepala keluarga (KK) yang terdampak musibah ini. Menurutnya, musibah ini terjadi ketika warga sedang menjalankan ibadah salat Maghrib. Tiba-tiba saja material tanah terangkat setinggi 3 meter dan merusak rumah warga.
Ketika disinggung mengenai penyebab musibah tersebut, Rumansi awalnya tidak mengetahui pasti. Namun setelah dilakukan pengecekan oleh tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, ternyata salah satu faktornya disebabkan aktivitas penumpukan batu koral yang berada tidak jauh dari tepi sungai.
"Kalau kemarin malam kita tidak tahu pasti kenapa musibah ini terjadi. Tapi setelah dipantau menggunakan alat, ternyata ada penurunan tanah akibat tekanan dari lokasi penumpukan batu koral. Besarnya tekanan menyebabkan tanah di sungai yang lemah menjadi terangkat," ujarnya.
Sejauh ini, kata Rumansi, pihak perusahaan sudah melakukan upaya sementara berupa pembersihan material tanah yang menutupi aliran sungai agar air tetap bisa mengalir ke Sungai Mahakam dan tidak menimbulkan banjir.
"Kami harap pihak perusahaan bisa menyelesaikan ini dengan baik, dan mengembalikan fungsi aliran sungai supaya tidak banjir," tutupnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima23 Oct 2024