Main Image
Advertorial
Advertorial | 10 Feb 2023

Forum GCFTF Meksiko: Isran Noor Sampaikan Keberhasilan Kaltim Turunkan Emisi Karbon

968kpfm, Samarinda - Sejumlah gubernur dari berbagai belahan dunia tengah berkumpul di Yucatan, Meksiko, dalam kegiatan The 13th Annual Meeting Governors Climate Forest Task Force (GCFTF).

Salah satu Gubernur dari Indonesia yang diundang langsung dan menjadi pembicara dalam pertemuan tersebut adalah orang nomor satu di Benua Etam, Isran Noor.

Selain Eks Bupati Kutai Timur (Kutim) itu, Gubernur Yucatan, Meksiko, Mauricio Vila Dosal dan Gubernur Amazonas, Brazil, Wilson Lima, tampil sebagai pembicara dalam pertemuan yang dihelat di Centro de Convenciones Yucatan Siglo XXI, Kota Merida, Provinsi Yucatan, Meksiko, Rabu pagi (7/2) waktu setempat.

Dalam sesi yang dimoderatori Konsul Jenderal AS di Merida, Yucatan, Meksiko, Dorothy Ngutter itu, Gubernur Isran Noor membagikan pengalaman dan keberhasilan Kaltim dalam program pengurangan emisi karbon dan upaya pembangunan ekonomi berkelanjutan di Bumi Etam.

Ia memaparkan, Kaltim telah meletakkan strategi pembangunan ekonomi secara berkelanjutan yang diinisiasi sejak 2011. Pada tahun 2019, Kaltim memuat semua program-program penurunan emisi masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2019-2023.

"Ini jadi bukti bahwa Kaltim berupaya untuk transformasi ekonomi dari berbasis sumber daya tidak terbarukan menjadi ekonomi yang berbasis pada sumber daya yang terbarukan," ucap Isran, Rabu (7/2).

“Sasaran utama kebijakan Pemerintah Kalimantan Timur adalah menurunkan emisi gas rumah kaca dari 25 persen di tahun 2019, menjadi 29 persen di tahun 2023,” sambungnya.

Tidak sendiri, Pemprov Kaltim mencoba tetapi menggandeng semua pihak, baik pemerintah kabupaten dan kota, TNI dan Polri, swasta , Non Government Organization (NGO), hingga masyarakat yang tinggal sekitar hutan. Hasilnya, Kaltim berhasil mencapai target penurunan emisi yang ditetapkan dan bahkan melampauinya.

“Penurunan emisi Kaltim dari tahun 2019 ke 2020 telah mengalami pencapaian sebesar 66 persen dari 27,5 juta tonCO2e menjadi 9,3 juta ton CO2e di akhir 2020,” urainya.

Terkait pertanyaan moderator tentang bagaimana pemulihan Kaltim terhadap Covid-19 dari sisi pembangunan ekonomi secara berkelanjutan, Isran dengan lugas menjawab bahwa dampak lesunya ekonomi akibat virus Covid-19 yang menghantam tidak hanya dirasakan Kaltim, tetapi juga daerah lain di Indonesia, bahkan di dunia. Tetapi, pertumbuhan ekonomi di Kaltim mulai membaik setelah tahun 2020.

"Pertumbuhan ekonomi Kaltim di 2021 sebesar 2.48 persen, meningkat dibandingkan 2020 yang mengalami minus -2.85 persen. bahkan di 2022, pertumbuhan ekonomi sudah mencapai 4.8 persen," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas'ud yang turut hadir dalam pertemuan itu mengatakan, lembaga legislatif Benua Etam ini mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya, terkait kebijakan Pemprov Kaltim dalam upaya mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan.

"Kita memberi apresiasi Pemprov Kaltim turut berkontribusi melalui pertemuan GCF Task Force ini," sebut Hasan.

Sekretaris GCFTF, Wiliam Boyd mengucapkan terima kasih atas kehadiran semua gubernur yang tergabung dalam GCFTF dan berkumpul di kota Merida, Yucatan, Meksiko untuk mencari solusi berbagai persoalan deforestasi dan perubahan iklim.

"Para gubernur provinsi menjadi lini terdepan dengan kepemimpinan yang berani, tidak hanya melalui komitmen tetapi juga rencana-rencana aksi,” pungkasnya.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵