Main Image
Olahraga
Olahraga | 13 Jan 2023

Gali Potensi Ekonomi di Stadion Palaran dalam Menyambut Ibu Kota Nusantara

968kpfm, Samarinda - Stadion Utama Palaran pernah menjadi kebanggan warga Kaltim. Venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII-2008 itu kini minim perawatan dan aktivitas.

Kendati demikian, beberapa pihak menilai hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terpusat di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara bisa mendorong pembenahan stadion yang dibangun pada 2006 itu.

Bukan tanpa alasan. Samarinda, lokasi stadion itu berada, berpotensi besar menjadi kota penyangga IKN.

Berbagai potensi yang bisa dikembangkan pada Stadion Utama Palaran, jadi topik hangat dalam dialog yang diselenggarakan Koalisi Pemuda IKN, Forum Rakyat Kaltim Bersatu (FKRB), serta Perkumpulan Pengusaha Pangan dan Kuliner Nusantara (PPKN).

Berlangsung di sebuah kafe di bilangan Jalan Angklung, Samarinda, dialog tersebut bertajuk Prospek Kawasan Stadion Utama Palaran di Era IKN; Epicentrum Ekonomi, Pariwisata-UMKM, Pendidikan dan Olahraga.

Figur-figur berkompeten hadir sebagai narasumber di acara itu. Sebut saja Tokoh Masyarakat Kaltim, Irianto Lambrie. Kemudian Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Agus Tianur. Dan, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim, Ahmad Herwansyah.

Irianto Lambrie mengawali diskusi dengan menyampaikan beragam pendapatnya. Menurut pria yang pernah menjabat Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) itu, langkah awal membenahi Stadion Palaran adalah membentuk badan pengelola.

"Badan pengelola ini berisi lintas organisasi. Yang unsur-unsurnya bisa melibatkan pemerintah, yakni OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait. Bisa juga unsur non pemerintah. Misalnya KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) bisa masuk di situ," sebut Irianto.

"Tokoh-tokoh masyarakat dan para pensiunan yang berpengalaman bisa juga dilibatkan. Terus pengusaha bisa juga masuk," ucapnya menambahkan.

Jika telah terwujud, kata Irianto, badan pengelola dapat kewenangan yang lebih luas untuk mengelola perencanaan revitalisasi Stadion Palaran. Namun, ia tak memungkiri, pekerjaan tersebut memerlukan kesabaran dan waktu yang banyak.

"Setelah itu baru hal-hal teknis dilakukan. Menyusun perencanaan. Ada kajian audit building. Ada rencana pembiayaan dan penganggaranya, lalu bagaimana teknis menganggarkannya, dan sumber dananya, itu bisa dilakukan," ucapnya.

Paling penting, ujar Irianto, adalah sinergitas antara pemerintah provinsi, DPRD Kaltim hingga elemen masyarakat. Sehingga sumber dana yang diproyeksikan dapat teralokasi untuk perawatan Stadion Palaran.

"Ada sumber dana dari APBD Provinsi, APBN, atau pihak ketiga. Banyak alternatif yang bisa dilakukan. Tentu semuanya memerlukan kajian," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dispora Kaltim, Agus Tianur menyebutkan, Stadion Palaran masih menjadi pusat aktivitas olahraga di Kaltim.

Pada beberapa edisi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim, kawasan stadion dijadikan venue cabang olahraga tertentu, misalnya senam. Bahkan, kata dia, klub Liga 1 Madura United pernah menggunakan lapangan sepak bola sebagai sarana latihan.

"Persoalannya, bukan stadionnya tidak terawat, ini minimnya pengguna. Lokasinya jauh. Orang ada pilihan lain. Contoh, lapangan softbol di sana bagus. Tapi di (GOR) Segiri juga ada. Orang lebih memilih Segiri," kata Agus.

Dalam memandang persoalan ini, Agus ingin semua pihak tidak melihatnya dengan sudut pandang linier, tetapi lateral. Sebab, pihaknya juga tengah mendorong perubahan pada Stadion Palaran.

"Saya coba jual yang lain, misalnya penanaman pohon buah, 5 ribu pohon. Bikin jogging track. Sepeda, jalan kaki. Nah, ini yang baru," ujarnya.

Kepala Dispar Kaltim, Ahmad Herwansyah menambahkan, pihaknya siap mendukung pembenahan yang sedang dilaksanakan Dispora.

Dispar Kaltim, sebut dia, telah menyiapkan konsep sport tourism untuk mensuport kawasan ekonomi di Stadion Palaran.

"Nanti disamakan dengan trip wisata yang kami punya. Tergantung dari atraksinya. Kami siap mendukung," pungkasnya.

Penulis: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵