Main Image
Advertorial
Advertorial | 15 Oct 2024

Gebyar Anugerah Literasi, Cara Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Bangkitkan Semangat Penulis Kaltim

968kpfm, Samarinda - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim menggelar kegiatan Gebyar Anugerah Literasi yang berlangsung di Ballroom Hotel Senyiur Samarinda pada Senin (14/10).

Kegiatan ini menghadirkan musisi literasi Indonesia Ferry Curtis dan Sakti Curtis, serta penulis lagu dan penyanyi, Dee Lestari, sebagai pembicara dalam talkshow yang berbicara mengenai bagaimana meningkatkan kegemaran membaca sebagai fondasi generasi emas.

Kepala DPK Kaltim, M Syafranuddin menuturkan, kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat penulis-penulis di Benua Etam. Di sisi lain, pihaknya juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada mereka yang berprestasi di bidang perpustakaan.

"Ini di luar ekspektasi kami, sukses lah saya anggap. Peserta yang hadir juga banyak, sampai akhir acara juga tidak berkurang. Artinya animo penulis-penulis kita di sini luar biasa tinggi. Mereka disini luar biasa karena ingin berburu mencari gurunya, jadi kita fasilitasi lah mereka untuk bisa menjadi penulis-penulis terbaik bagi Kaltim," ucap pria yang akrab disapa Ivan itu pada Senin (14/10)

Dalam kegiatan ini, tampak hadir pula Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik yang sekaligus membuka kegiatan. Akmal berujar, kegiatan ini tentunya dapat membuka wawasan masyarakat tentang dunia literasi, nengingat Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kaltim masih rendah di tingkat nasional, yakni di angka 67,57 persen.

"Ini terjadi karena persoalan budaya. Kondisi ini terjadi sebab lemahnya kebijakan pemerintah daerah dalam mendorong minat baca sejak usia dini, seperti jenjang sekolah dasar" terangnya.

Selain itu, pemerintah di kabupaten dan kota juga wajib menyiapkan infrastruktur dan membuat regulasi terkait kewajiban membaca bagi pelajar. Sehingga anak-anak didik di Kaltim terbiasa membaca dan mengenal dunia literasi yang akan berdampak pada masa depan mereka.

"Tidak hanya bagi siswa didik, tetapi para tenaga pendidik (guru) dan pelaku dunia pendidikan harus terbiasa dengan literasi. Betulkah rendahnya indeks kita sebab siswa-siswa didik kita tidak terbiasa dengan literasi. Jangan-jangan gurunya dan orang-orang dunia pendidikan sendiri tidak memiliki budaya literasi," tekannya.

Lebih lanjut, Akmal menegaskan agar pemerintah perlu menggaungkan semangat kompetisi guna menggelorakan budaya literasi bagi anak didik sejak sekolah dasar, hingga perguruan tinggi supaya mereka terbiasa dengan dunia literasi.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵