Gelapkan 196 Ponsel, Pegawai Perusahaan Leasing Dipolisikan

KPFM SAMARINDA - Sebuah perusahaan pembiayaan (leasing) asal Samarinda melaporkan pegawainya, Arief Setiawan karena menggelapkan ratusan telepon pintar. Terdapat 196 ponsel berbagai merek dari distributor yang diselewengkan.

Aksi ini dilakukan pelaku saat bertugas di bagian Form Verification. Pria berusia 35 tahun itu, memanipulasi nama konsumen agar ponsel tersebut dapat dikeluarkan pemilik toko.

Penipuan yang dilakukan Arief ketahuan setelah perusahaan leasing itu menemukan kejanggalan pada laporan keuangan tahunan. Ditelusuri lebih dalam, nama-nama konsumen yang dicantumkan Arief hanya fiktif belaka.

Kapolsek Samarinda Ulu, Kompol Indra Wahyu Madjid melalui Kanit Reskrim, Ipda Muhammad Ridwan mengatakan, pihak perusahaan mencatat kerugian sebesar Rp 800 juta. Meski begitu, kepolisian hanya menyelediki kredit yang waktunya telah lewat.

"Yang kami selidik pada Desember 2019 hingga laporan resmi dibuat 7 Januari 2020. Dalam rentang waktu tersebut pelaku tidak bisa membayar kreditannya," kata Ridwan, Kamis (9/1).

Teknik yang digunakan Arief, ujar Ridwan, adalah sistem gali lubang tutup lubang. Maksudnya, hasil penjualan ponsel yang digelapkan dipakai untuk membayar cicilan. Kemudian pelaku kembali mengambil ponsel di toko, guna dipasarkan kembali dengan harga murah.

Naas, Arief tak sanggup membayar cicilan tersebut. Puncaknya di Desember 2019, perbuatan pelaku membuat aktivitas kredit di perusahaan itu macet.

Dalam catatan kepolisian, uang yang belum dibayar Arief sebesar Rp 41.086.000. Angka itu didapat dari 71 ponsel yang belum dilunasi pelaku.

"Kerugian ini dihitung setelah dia tidak bisa menutup biaya kredit di bulan Desember," pungkasnya.

Saat ini, Arief meringkuk di tahanan Polsek Samarinda Ulu. Dia bakal dijerat dengan pasal 374 KUHP tentang penggelapan dalam jabatan, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

"Kami akan telusuri, terkait adanya pelaku lain yang terlibat dalam kasus ini," tutup Ridwan.

Dokumentasi: KPFM Samarinda

Penulis: Fajar

Editor: Maul