Main Image
Advertorial
Advertorial | 16 Aug 2022

Gelar FGD, DPPKB Samarinda Upayakan Pencegahan Stunting

968kpfm, Samarinda - Dari 10 kecamatan yang ada di Samarinda, Kecamatan Sungai Kunjang memiliki kasus stunting tertinggi.

Hingga Juli 2022, sebanyak 381 kasus stunting ditemukan di wilayah yang berbatasan dengan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tersebut.

Menyikapi temuan ini, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Samarinda menggelar focus group discussion (FGD) bertajuk Rembuk Stunting dengan pembahasan kolaborasi stakeholder untuk percepatan penurunan stunting di Sungai Kunjang, Senin (158) di Ruang Mangkupalas, Balai Kota Samarinda.

DPPKB Samarinda menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Samarinda dan stakeholder terkait untuk bersama-sama menekan kasus stunting di Kecamatan Sungai Kunjang.

Ketua TP PKK Samarinda, Rinda Wahyuni dalam sambutannya menginginkan ada peningkatan peran aktif dari kader TP PKK Samarinda untuk mensosialisasikan kepada masyarakat perihal pencegahan stunting.

Tiga hal harus diperhatikan dalam pencegahan gagal tumbuh kembang anak antara lain adalah pentingnya memperhatikan asupan makanan bergizi pada ibu hamil, pola asuh orang tua, serta kesehatan lingkungan.

Jadi untuk Kecamatan Sungai Kunjang jangan patah semangat apabila dikategorikan sebagai kecamatan yang memiliki kasus stunting tertinggi di Samarinda. Inilah pentingnya rembuk stunting ini supaya kita semua mampu menekannya sampai nanti menjadi zero stunting, imbuh Rinda, Senin (158).

Ditemui usai kegiatan, Kepala DPPKB Samarinda, I Gusti Ayu Sulistiani memaparkan, kegiatan ini adalah salah satu upaya pihaknya untuk menyikapi tingginya kasus stunting di Kecamatan Sungai Kunjang. Lewat rembuk stunting ini harapannya seluruh pihak yang terlibat dapat satu suara dan pemahaman dalam upaya percepatan penurunan stunting di Samarinda.

Kami ambil Sungai Kunjang sebagai Pilot Project. Jika berhasil maka kami akan kembangkan di kecamatan lain, tuturnya.

Dalam pertemuan ini terdapat 7 poin kesimpulan yang akan dilaporkan oleh DPPKB Samarinda kepada Wali Kota Samarinda selaku Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Samarinda untuk segera ditindaklanjuti.

Ayu berharap pertemuan seperti ini bisa terus terselenggara sehingga pihaknya dapat mengetahui kendala apa saja yang dihadapi tim di lapangan dalam sosialisasi percepatan penurunan stunting di Kota Tepian.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵