Pendengar KP (Samarinda) - Mendekati pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, Polresta Samarinda menggelar simulasi pengamanan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan saat pelaksanaan kampanye terbuka dan Pemilu Serentak, yang digelar di Halaman Parkir GOR Madya Sempaja Samarinda, Kamis (21/3).
Tampak beberapa skenario diperagakan dalam simulasi ini, seperti adanya kericuhan di setiap Tempat Pemunggutan Suara (TPS). Puluhan massa yang berkumpul tampak tidak terima dengan hasil akhir yang ada di TPS, sehingga kericuhan tidak dapat terhindarkan lagi.
Personel gabungan tampak mencoba memukul mundur massa dengan menembakkan gas air mata, serta mengerahkan water cannon, sehingga massa mulai mundur perlahan dari lokasi bentrokan. Di akhir simulasi, tampak anggota Gegana mencoba meledakkan bangunan yang dipenuhi dengan peledak.
"Kami sudah beberapa kali menggelar simulasi seperti ini, untuk memantapkan persiapan pengamanan pelaksanaan Pemilu 2019 nanti," ucap Kapolres Samarinda, Kombes Pol Vendra Riviyanto, Kamis (21/3) pagi.
Dalam simulasi ini, Vendra mengerahkan kurang lebih 1.000 personel gabungan yang terdiri dari anggota Polresta Samarinda, TNI, dan Brimob. Semuanya dikerahkan agar seluruh tim gabungan siap mengamankan jalannya Pemilu, khususnya di tempat yang rawan terjadinya kericuhan.
"Terdapat beberapa lokasi yang rawan seperti di Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), baik di provinsi maupun kabupaten atau kota. Kami akan fokus di titik tersebut," ungkap Vendra.
Polresta Samarinda juga mengantisipasi beberapa tindakan yang dapat menimbulkan konflik, seperti money politik, penyebaran hoax, dan bentrokan saat kampanye terbuka.
"Kami sudah mencoba mengantisipasi semua kemungkinan tersebut dan akan terus menjaga agar stabilitas keamanan di Samarinda tetap terjaga saat pelaksanaan Pemilu nanti," tutup Vendra.
Dokumentasi: Istimewa
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima21 Mar 2019