968kpfm, Samarinda - Dua pemuda yang memukuli sopir truk di Bukit Tahura di Kilometer 31 Jalan Soekarno-Hatta pada Rabu (12/7) lalu, ditangkap polisi. Mereka adalah Kurniawan (25) dan AR yang masih di bawah umur.
Peristiwa pengeroyokan yang menerpa sopir truk boks bernama Rio Trisna Ramadhani (28) ini menggegerkan jagat maya di Benua Etam.
Dalam video berdurasi 10 detik yang tersebar di media sosial, menggambarkan bagaimana keempat terduga pelaku memacu sepeda motornya dengan kecepatan tinggi usai menganiaya Rio.
Setelah dikeroyok sekelompok pemuda itu, Rio tampak tidak sadarkan diri bersimbah darah di tepi jalan tepat di dekat Pos Polisi Tahura Bukit Soeharto yang saat itu ditinggal personilnya patroli.
Warga sekitar yang melihat hal itu segera membantu memanggil ambulans untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat.
Kapolsek Loa Janan, Andy Wahyudi menerangkan, pasca peristiwa ini, pihaknya segera melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan jajaran Polresta Samarinda, mengingat para pelaku diduga melarikan diri ke arah Kota Tepian.
"Saat kami cek CCTV, ada beberapa kendaraan yang kami curigai, sehingga kami segera mengerahkan anggota reskrim untuk mencari informasi keberadaan kendaraan itu," ungkap Andy, Kamis (13/7).
Tepat pada pukul 22.45 WITA, Polsek Loa Janan mendapat informasi bahwa dua terduga pelaku telah menyerahkan diri kepada Polresta Samarinda.
Tanpa butuh waktu lama, keduanya segera dijemput oleh jajaran Polsek Loa Janan untuk menjalani proses pemeriksaan.
"Keterangannya, ada 4 pelaku yang melakukan pengeroyokan. Mereka ini melakukan penganiayaan karena ada salah satu rekannya yang nyaris diserempet kendaraan korban. Para pelaku ini mengakui bahwa mereka memukulkan batu ke arah leher bagian belakang korban," terangnya.
Sementara itu, salah satu pelaku bernama Kurniawan (25) membeberkan bahwa awalnya dia tidak mengetahui rekan-rekannya ini melakukan penganiayaan terhadap sopir truk boks itu.
"Saya tunggu mereka kok tidak muncul-muncul. Jadi saya putar balik dan melihat mereka menganiaya korban. Jadi saya juga ikut menendang korban sebanyak dua kali di kepalanya. Setelah itu kami langsung melarikan diri," tuturnya.
Kurniawan juga membenarkan bahwa permasalahan ini bermula ketika mereka sedang sunmori bersama ketiga temannya. Di perjalanan dari Tahu Sumedang menuju Samarinda, tepatnya di Bukit Soeharto, salah satu rekannya yang masih di bawah umur itu nyaris disenggol oleh kendaraan korban hingga masuk ke semak-semak.
"Makanya dia (AR) marah. Sempat mau ditegur baik-baik tapi malah diteriaki oleh korban. Jadi disitulah awalnya. Sempat kejar-kejaran dan akhirnya terjadilah pengeroyokan di lokasi itu," kilah Kurniawan.
Kini Kurniawan dan AR telah mendekam di balik jeruji besi Polsek Loa Janan. Sementara untuk dua rekannya yang lain masih dalam tahap pengejaran oleh pihak kepolisian. Para pelaku ini akan dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang tindak kekerasan yang dilakukan bersama-sama.
Untuk saat ini, korban pengeroyokan masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie karena sampai sekarang belum juga sadar (koma).
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima14 Jul 2023