KPFM Samarinda - Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Google bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menggelar pelatihan terhadap puluhan jurnalis di Samarinda, pada 24 sampai 25 Agustus 2019.
Bertajuk Google News Initative Network, kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Radja, Jalan Imam Bonjol, Samarinda. Tujuannya, menggodok para jurnalis untuk menepis berita palsu atau hoaks yang banyak beredar di dunia maya, terutama sosial media (sosmed).
Dalam pelatihan itu, materi yang dibahas berkisar tentang misinformasi hingga menelaah sumber konten digital dengan memanfaatkan sejumlah tool yang ada di internet.
Dua trainer Google News Initative, Muhammad Iqbal dan Revolusi Riza mendidik para awak media, agar lihai membedah jejak dan kebenaran sumber digital. Mereka berharap, dengan kemampuan ini, jurnalis dapat melawan misinformasi dan disinformasi.
"Dalam pelatihan ini para jurnalis diajarkan melakukan verifikasi sebuah konten, foto, informasi, video," kata Revolusi Riza yang juga menjabat Sekretaris Jendral AJI Indonesia, Minggu (25/8/2019).
Pada hari pertama, dua trainer itu memaparkan beberapa tool di internet yang berfungsi mengupas konten digital dari Google, Facebook, Twitter, Instagram, dan website atau portal berita. Para jurnalis juga ditantang menemukan konten asli dan menyelediki sumber informasi, bak detektif.
Sedangkan di hari kedua, awak media diajarkan untuk mengembangkan kemampuan investigasi online. Trainer menunjukkan video berisi pengungkapan suatu kasus oleh salah satu media, dengan menggunakan beraneka tool, seperti Google Street View dan lainnya.
Pelatihan dilanjutkan dengan pendalaman teknis kebersihan data digital atau digital hygine. Dari sana terungkap bahwa data digital peserta menemui banyak celah keamanan yang bisa disalahgunakan orang lain.
"Tidak ada keamanan sempurna di dunia maya," ujar Muhammad Iqbal.
Di akhir acara, para peserta merasa siap mengaplikasikan seluruh materi yang telah dipelajari lewat pelatihan Google News Initative Network.
Revo--sapaan akrabnya--mengatakan, AJI Indonesia memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan jurnalis. Satu di antaranya adalah dengan digelarnya pelatihan tersebut.
"Jadi para jurnalis tidak akan termakan hoaks," tutupnya.
Dokumentasi: Kpfm Samarinda
Penulis: Maul
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima26 Aug 2019