968kpfm, Samarinda – Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, mengungkapkan kekecewaannya atas antrean panjang yang terus terjadi di sejumlah SPBU di wilayah Kaltim.
Ia menilai bahwa kondisi ini tidak seharusnya terjadi, mengingat provinsi ini merupakan salah satu penghasil minyak dan gas terbesar di Indonesia.
"Ini sangat tidak masuk akal. Kita punya kilang dan sumur minyak sendiri, tapi masyarakat justru kesulitan mendapatkan BBM. Antrean panjang terlihat di mana-mana, baik di perkotaan maupun daerah pelosok," ucap Rudy.
Menurutnya, antrean panjang umumnya terjadi pada BBM bersubsidi, seperti pertalite dan solar. Warga di pedalaman bahkan semakin terdesak karena keterbatasan pasokan dan minimnya alternatif bahan bakar.
Sebagai langkah cepat, Gubernur Rudy akan berkoordinasi dengan Pertamina serta berbagai pihak terkait, termasuk bupati, wali kota, aparat kepolisian, dan instansi lainnya, untuk mencari solusi efektif guna mengatasi permasalahan ini.
Selain masalah BBM, ia juga menyoroti kelangkaan gas LPG 3 kg yang kerap terjadi menjelang Ramadan dan Idulfitri. Rudy berharap kuota distribusi gas bersubsidi dapat ditingkatkan agar masyarakat tidak mengalami kesulitan.
"Kami butuh kepastian bahwa pasokan BBM dan LPG di Kaltim benar-benar mencukupi kebutuhan warga. Jika memungkinkan, harus ada tambahan alokasi agar masalah ini tidak terus berulang," tutupnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima18 Mar 2025