968kpfm, Samarinda - Kepulan asap akibat kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Pinang, Jalan Suryanata, Bukit Pinang, Samarinda Ulu, mulai meresahkan warga sekitar.
Terlebih, titik api yang membakar gunungan sampah itu kerap berpindah-pindah. Sehingga menyulitkan petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda.
"Kebakaran terjadi sekitar tiga hari belakangan. Awalnya kami hanya memadamkan di bagian bawah. Keesokan harinya area yang terbakar berpindah ke atas," kata Kepala Disdamkar Samarinda, Hendra AH, lewat saluran telepon, Selasa (8/2).
Menurut Hendra, berdasarkan keterangan dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Nurrahmani, terbakarnya gunungan sampah di TPA Bukit Pinang sudah menjadi hal yang lumrah saat memasuki musim panas.
Ia melanjutkan, jika sudah memasuki musim panas, pembusukan sampah menimbulkan gas metana. Gas ini pun terakumulasi dengan sinar matahari sehingga membuat percikan api yang berimbas kepada terbakarnya gunungan sampah di TPA Bukit Pinang.
Dalam menangani kebakaran ini, Hendra mengirim dua posko, yakni posko 11 dan posko 3 untuk memadamkan si jago merah.
Kedua posko ini dibantu truk tangki dari DLH Samarinda untuk menyuplai air. Namun proses pemadamannya tidak bisa hanya menggunakan air, melainkan juga dengan tanah.
"Untuk penanganannya itu harus ditimbun tanah baru bisa teredam. Cuman untuk menimbun itu tidak bisa semuanya, karena saat diangkut menggunakan dump truck takutnya runtuh. Makanya kami melakukannya secara manual menggunakan cangkul dan sekop," papar Hendra.
Meski saat ini kondisi api sudah mampu ditangani, namun Hendra mengaku masih ada sisa bara api yang tidak nampak sehingga asap tebal masih menghinggapi di sekitar TPA Bukit Pinang.
"Bahkan asapnya sampai ke kawasan perkotaan. Oleh sebab itu kami siagakan regu dari posko 11 untuk berjaga-jaga di sana," tandasnya.
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima09 Feb 2022