Main Image
Tanah Air
Tanah Air | 18 Jan 2019

Hadiri Muscab SPS Kaltim, Dahlan Iskan: Wartawan adalah Pejuang

Pendengar KP (Samarinda) - Bertempat di Hotel Mesra, Jalan Pahlawan, Samarinda, Kamis (17/1), Serikat Perusahaan Pers (SPS) Kaltim menggelar musyawarah cabang (muscab). Berbagai agenda turut dibicarakan dalam kegiatan itu, satu diantaranya adalah memilih pemimpin yang bakal menahkodai SPS Kaltim selama periode 2019-2022.

Adalah Zainal Muttaqin, yang kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua SPS Kaltim.

Dalam sambutannya, Zainal menyampaikan permohonan maaf, lantaran dalam kiprah kepemimpinannya sebagai Ketua SPS Kaltim melewati batas waktu.

"Semestinya 2010-2014 namun molor menjadi 2010-2019 dan baru 17 Januari ini kita menggelar muscab," kata Zainal, Kamis (17/1).

Zainal meminta kepada para peserta muscab yang hadir, agar bersama-sama mendorong penguatan pengelolaan media massa di Kaltim, seperti tajuk yang tertera pada tema muscab, 'Pers yang bermutu, Inovatif dan Profesional'.

Turut hadir dalam acara itu Ketua SPS Pusat, Dahlan Iskan, Ketua Harian SPS Pusat, Ahmad Jauhari serta pengurus SPS Kaltim periode sebelumnya dan sejumlah pengelola media, baik cetak, elektronik, maupun online yang ada di Kaltim dan Kaltara.

Dikonfirmasi KPFM usai acara, Ketua SPS Pusat, Dahlan Iskan mengatakan, saat ini media online atau daring lebih berperan daripada media cetak atau koran.

"Di dunia koran sendiri sudah terjadi kelompok-kelompok usaha atau grup, apakah masih relevan?" ucap Dahlan, Kamis (17/1).

Menurut mantan Menteri BUMN itu, koran di Indonesia harus meningkatkan kualitas. Seperti halnya di berbagai negara, eksistensi koran semakin kuat dan berbanding lurus dengan mutunya.

Lebih jauh Dahlan menjelaskan, salah satu cara memperbaiki mutu koran adalah meningkatkan kualitas wartawan.

"Ini penting, pada dasarnya koran itu adalah alat perjuangan. Sehingga wartawan adalah pejuang," imbuh Dahlan.

"Ciri seorang pejuang adalah tidak terlalu mempertimbangkan apakah kesejahteraan, apakah gaji, apakah yang bersifat duniawi. Ciri-ciri sifat pejuang adalah memperjuangkan sesuatu. Kalau wartawan itu seharusnya memperjuangkan bagaimana si lemah, si miskin, dan si tertindas. Kalau nilai-nilai itu menurun pada jiwa seorang wartawan, sulit untuk meningkatkan kualitas," pungkasnya.

Dokumentasi: KPFM Samarinda/Maulani Al Amin

Penulis: Maul

Editor: *

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵