968kpfm, Samarinda - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Samarinda terus menggenjot upaya percepatan penurunan stunting di Kota Tepian. Salah satunya dengan menggelar pertemuan diseminasi Audit Kasus Stunting Samarinda 2024 di Yens Delight Resto & Cafe pada Kamis (20/6).
Dalam kesempatan ini, Kepala DPPKB Samarinda, I Gusti Ayu Sulistiani mengingatkan bahwa berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting di Kota Tepian hanya turun sebesar 0,9 persen, dari yang awalnya 25,3 persen pada 2022 menjadi 24,4 persen.
"Padahal seluruh pihak sudah ikut terlibat dalam upaya percepatan penurunan stunting. Namun melihat data SKI, rasanya kita harus bekerja lebih keras lagi. Apalagi baru saja kita mencanangkan pengukuran dan intervensi serentak penurunan stunting, sehingga kita berupaya untuk bisa meningkatkan kunjungan ibu hamil dan balita ke Posyandu, minimal 90-95 persen," ucap Ayu, Kamis (20/6).
Berkaca dari permasalahan itu, kata Ayu, maka pihaknya melakukan Audit Kasus Stunting dengan memilih dan mencari ibu hamil dan anak-anak yang berisiko stunting. Nantinya sasaran-sasaran tersebut akan didata oleh tim pendamping keluarga menggunakan lembar kerja di masing-masing kelurahan dan kecamatan sesuai dengan lokus yang telah ditentukan.
"Lembar kerja itu akan diisi oleh tim pendamping keluarga kemudian akan diserahkan kepada tim pakar untuk dianalisis," sebut Ayu.
Untuk menganalisis lembar kerja yang telah diisi oleh tim pendamping keluarga, Ayu telah bekerjasama dengan empat pakar, yakni dokter obgyn, dokter spesialis anak, ahli gizi dan juga psikolog. Berdasarkan data itu nantinya Pemkot Samarinda bisa mengetahui penyebab prevalensi stunting di Kota Tepian mengapa masih tinggi.
"Nanti kita akan lihat hasil kerja dari tim pakar kita setelah proses Audit Kasus Stunting ini," tutupnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima21 Jun 2024