968kpfm, Samarinda - Setiap tanggal 26 Juni, hampir seluruh masyarakat di penjuru dunia memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) atau World Drug Day. Khusus di Provinsi Kaltim, puncak perayaan HANI dilaksanakan di Aula Balai Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Tanah Merah, di Jalan Poros Samarinda-Bontang, Jumat (26/6/2020).
Ditemui usai kegiatan, Gubernur Provinsi Kaltim, Isran Noor menyampaikan, sesuai dengan yang diutarakan Wakil Presiden RI, Maruf Amin dalam pidatonya, bangsa Indonesia harus bisa memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkotika.
"Jadi kita harus bisa menanggulangi, mengantisipasi peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Indonesia," ucap Isran Noor, Jumat (26/6/2020).
"Ini dilakukan agar hidup kita bisa normal 100 persen dalam keadaan sehat, sadar, produktif dan bahagia tanpa narkoba," sambungnya.
Orang nomor satu di Benua Etam ini juga berkomitmen untuk memberantas peredaran narkotika, terutama jika ada aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Kaltim yang ikut terlibat.
Isran mengungkapkan, sejak dulu pihaknya selalu melaksanakan tes urine kepada pegawai di lingkungan Pemprov Kaltim. Hal tersebut tidak lain dilakukan agar para ASN tidak terjerat dalam lingkaran penyalahgunaan narkotika.
"Kami melakukannya karena ingin ASN kita bersih dan tidak terlibat penyalahgunaan narkoba," terangnya.
Terpisah, Kepala BNNP Kaltim, Brigjen Pol Iman Sumantri menuturkan, perayaan HANI menjadi momentum bagi masyarakat untuk bangkit melawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
"Jadi kami ingin masyarakat setidaknya berani melaporkan adanya peredaran dan pengguna yang ada di sekitarnya kepada pihak berwajib untuk ditindak," kata Iman Soemantri, Jumat (26/6/2020).
Dalam kesempatan ini, Iman memberikan atensi khusus bagaimana untuk menurunkan angka prevalensi peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Kaltim. Terutama tingginya jumlah penyalahguna narkotika di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Iman mengatakan, pihaknya akan berusaha meminimalisir hal tersebut dengan menggandeng berbagai lembaga pendidikan, agar lebih intens dalam melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba.
"Kami harap para pelajar dan mahasiswa bisa lebih waspada. Ini memang cukup memprihatinkan, tetapi sudah menjadi tugas kita bersama agar generasi muda tidak terjerembab dalam jerat narkotika," pungkasnya.