968kpfm, Samarinda - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2022, harga cabai rawit di Kota Tepian --julukan Samarinda-- naik hampir 300 persen. Dari Rp 20 ribu per kilo, menjadi Rp 60-70 ribu.
Selain cabai, bahan pokok lainnya juga mengalami kenaikan. Seperti minyak goreng, dari harga Rp 15 ribu per liter menjadi Rp 18-22 ribu. Kemudian, kedelai juga mengalami kenaikan, dari harga Rp 13 ribu menjadi Rp 15 ribu.
Guna menstabilkan harga, Pemkot Samarinda akan menggelar operasi pasar murah. "Kami akan melakukan operasi pasar, nanti titik-titiknya dinas perdagangan yang menentukan," kata Andi Harun, usai melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Segiri dan Lotte Mart, Rabu (8/12).
Andi melanjutkan, meski harga beberapa bahan pokok meningkat, namun ia memastikan bahwa stok masih tersedia. Pemkot Samarinda bakal berkoordinasi dengan TPK Palaran untuk memastikan jalur pengiriman tetap aman.
Masih dalam penjelasan Andi, dirinya telah meminta perusahaan daerah pergudangan dan aneka usaha (PDPAU) untuk berkomunikasi dengan kampung-kampung keluarga berencana (KB) se-Samarinda binaan Bank Indonesia, yang memiliki kebun cabai.
Cabai tersebut akan dibeli untuk dijual kembali dalam operasi pasar. "Untuk jangka pendek, saya minta PDPAU cek ke kampung KB. Kalau minyak goreng, PDPAU diminta melakukan pengemasan ulang minyak goreng curah untuk bisa dijual kembali," terangnya.
Di sisi lain, orang nomor satu di Samarinda itu menuturkan, pihaknya juga mengawasi agar tidak ada oknum yang berani memainkan harga bahan pokok. Menurutnya, apabila terjadi penimbunan, pelaku bisa terancam hukuman pidana.
"Kalau semua ekosistem ini terjaga, kita akan memasuki natal dan tahun baru dengan bahan pokok yang cukup. Harga akan kami kendalikan," pungkasnya.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima09 Dec 2021