Main Image
Ekonomi
Ekonomi | 03 Jan 2023

Harga Makanan dan Tembakau Naik, Sumbang Inflasi Kaltim 0,54 Persen

968kpfm, Samarinda - Bank Indonesia (BI) melaporkan, Kaltim mengalami inflasi di penghujung tahun 2022. Inflasi tersebut diklaim terkendali, lantaran di bawah inflasi nasional dan di bawah rata-rata histroris inflasi Desember tahun-tahun sebelumnya.

Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim periode Desember 2022 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,23 persen (month-to-month/mtm) atau 5,35 persen (year-on-year/yoy).

Jumlah itu dinilai lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang tercatat 0,66 persen (mtm) atau 5,51 persen (yoy). Lebih rendah ketimbang inflasi periode Desember di tahun sebelumnya.

Kepala Kantor Perwakilan BI Kaltim, Ricky Perdana Gozali mengatakan, berdasarkan kelompok pengeluarannya, inflasi disebabkan peningkatan harga kelompok makanan, minuman dan tembakau. Tekanan inflasi tersebut tertahan di tengah deflasi kelompok transportasi.

Ricky menjelaskan, kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami peningkatan harga. Meski begitu, BI memandang tidak setinggi prediksi sebelumnya.

"Kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,54 persen (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya dengan capaian inflasi 0,05 persen (mtm)," terang Ricky dalam siaran pers resmi, Senin (2/1).

Harga barang yang meningkat utamanya disumbang komoditas cabai rawit, beras, tomat, dan telur ayam ras. Peningkatan harga ini seiring dengan tingginya permintaan dalam menyambut Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

"Selain itu, peningkatan harga pangan khususnya komoditas hortikultura didorong oleh seasonal (musiman) curah hujan yang tinggi dan selesainya puncak panen," sebut Ricky.

Ricky juga menerangkan, tekanan inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga pada kelompok transportasi. Sektor ini mengalami deflasi sebesar 0,13 persen (mtm), lebih dalam dibandingkan deflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,07 peresn (mtm).

"Penurunan harga tersebut disebabkan oleh pembukaan beberapa rute penerbangan dari dan ke daerah Kalimantan Timur," katanya.

Selain itu, capaian deflasi kelompok transportasi juga dikarenakan normalisasi dampak lanjutan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap beberapa komoditas pada kelompok transportasi.

Dalam mengantisipasi inflasi, terang Ricky, (Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kaltim terus berupaya melakukan langkah-langkah strategis. Terutama pada komoditas pangan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

"Wujud nyata dari program itu adalah sinergi TPID di wilayah Kaltim sepanjang 2022.Di antaranya; menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi. Kemudian, realisasi Kerjasama Antar Daerah dan subsidi ongkos angkut untuk berbagai komoditas pangan strategis," sebut Ricky, masih dikutip dari keterangan pers yang diterima KPFM.

Selanjutnya, dalam rangka menjaga keterjangkauan harga telah dilakukan operasi pasar/pasar murah selama Desember 2022. Oleh TPID Provinsi Kaltim maupun oleh TPID kabupaten/kota yang dilaksanakan serentak maupun secara mandiri.

Lebih lanjut, telah dilaksanakan penyerahan bantuan sosial dan pelepasan operasi pasar. Sebagai bentuk realisasi Dana Transfer Umum (DTU) senilai Rp 40 miliar.

Memperkuat komunikasi efektif juga terus digencarkan BI. seperti menggelar koordinasi high level, koordinasi teknis, serta sosialisasi dan implementasi gerakan tanam cabai di pekarangan kepada masyarakat Kaltim.

"Pengendalian inflasi ini diharapkan mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur menuju masyarakat yang sejahtera," tutupnya.

Penulis: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵