968kpfm, Samarinda - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop-UKM) Kaltim merencanakan strategi untuk menekan harga minyak goreng merek MINYAKITA, yang harganya mulai meningkat.
Harga Ecer Tertinggi (HET) MINYAKITA senilai Rp 14 ribu per liter atau 15.500 per kilogram. Sedangkan harga yang beredar di pasaran mencapai Rp 16 ribu per liter.
Kepala Disperindagko-UKM Kaltim, Muhammad Sa’dudin mengatakan, pihaknya masih melihat langkah yang diambil Kementerian Perdagangan. Sebab, permasalahan tata niaga minyak goreng saat ini memang mengikuti langkah dari pemerintah pusat. Terlebih adanya Surat Edaran (SE) Nomor 3 Tahun 2023 mengenai pedoman tiga aturan penjualan minyak goreng rakyat.
"Sudah ada edaran dari kementerian perdagangan khusus minyak goreng yang naik ini, ada pengaturannya. Memang minyak goreng ini kan masalahnya dari akhir tahun kemarin, jadi tata niaganya diatur langsung oleh Kemendag. Kami hanya membantu saja, kalau provinsi kan mengkoordinir dan mengecek stok yang ada," ucapnya.
Dari dari beleid tersebut, terdapat tiga butir pedoman yang harus dipatuhi produsen, distributor, sampai pengecer.
Pertama, penjualan minyak goreng rakyat harus mematuhi harga domestic price obligation (DPO) dan HET.
Kedua, penjualan minyak goreng rakyat dilarang menggunakan mekanisme bundling dengan produk lainnya.
Ketiga, penjualan minyak goreng rakyat oleh pengecer kepada konsumen paling banyak 10 kilogram per orang per hari untuk minyak goreng curah dan 2 liter per orang per hari untuk minyak goreng kemasan MINYAKKITA.
"Ya ada (langkah intervensi) jika nanti sudah meluas. Tapi untuk Langkah khususnya belum diambil, karena ini masih dalam proses. MINYAKKITA hilang dari pasaran itu kan sekitar seminggu lalu, kemudian ada surat edaran dari kementerian perdagangan untuk minyak kita, jadi melihat dulu efektifitas dari surat edaran itu," ucap Sa’dudin.
Langkah terdekat yang diambil, Disperindagkop dan UKM Kaltim Kaltim akan melakukan pemantauan stok minyak. Termasuk mendorong para distributor dalam pemenuhan sertifikasi SNI.
Langkah pemantauan harga dan stok, termasuk upaya menekan lonjakan harga minyak diupayakan bisa dilakukan sebelum memasuki bulan Ramadan yang diperkirakan terjadi pada pertengahan Maret.
"Kami selalu memonitor dari distributor yang ada, untuk ini kami meminta untuk segera menyelesaikan masalah sertifikasi SNI dan segera melepas ke pasar. Nanti ada pemantauan rutin. Ini kan sebulan menjelang Ramadhan jadi kami akan gerak cepat," ucapnya.
Sa’dudin menambahkan, secara umum ketersedian stok minyak di Kaltim masih mencukupi. Hanya saja ketersedian itu termasuk minyak kualitas premium. Jika diperkirakan, stok minyak Kaltim masih bisa mencukupi hingga 1,5 bulan mendatang.
"Jadi secara umum kalau minyak kita masih cukup. Tapi yang dipermasalahkan kemarin kan terkait MINYAKITA, tapi kalau minyak curah masih cukup. Kalau ketersedian minyak goreng kita sebenarnya masih aman hingga 1,5 bulan ke depan cuman memang sekarang untuk minyak kita disukai masyarakat, sebelumnya kan pakai minyak curah yang literan. Padahal itu sama tapi karena minyak kita ada kemasannya dan menarik jadi disukai dan dicari dimana-mana, padahal sama saja," tandasnya.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima03 Mar 2023