968kpfm, Samarinda - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim terus melakukan persiapan dan evaluasi terkait Program Makan Bergizi (MBG) di Benua Etam.
Meski program ini belum secara resmi diterapkan, langkah ini dilakukan sembari menunggu arahan teknis dari pemerintah pusat agar dapat segera dilaksanakan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Kaltim, Irhamsyah, menjelaskan bahwa evaluasi awal lebih difokuskan pada kebutuhan anggaran untuk memenuhi angka kecukupan gizi (AKG) para siswa di seluruh wilayah Kaltim.
"Kebutuhan anggaran akan berbeda di setiap daerah karena perbedaan harga pangan. Misalnya, di Samarinda dengan Rp 10 ribu sudah bisa mendapatkan satu telur, sementara di daerah pelosok mungkin hanya bisa setengah telur dengan nilai yang sama," jelas Irhamsyah (Selasa (21/1).
Saat ini, alokasi anggaran dari pusat masih ditetapkan sebesar Rp 10 ribu per anak. Namun, Irhamsyah menyebut bahwa kemungkinan besar Pemprov Kaltim akan memberikan subsidi tambahan guna memastikan kebutuhan gizi anak-anak di daerah terpenuhi, terutama di wilayah terpencil.
“Wilayah seperti Mahakam Ulu (Mahulu) akan membutuhkan anggaran terbesar karena harga logistik di sana jauh lebih tinggi. Begitu juga untuk wilayah remote di Kaltim,” tambahnya.
Disdikbud Kaltim juga berencana melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai mitra penyedia bahan pangan untuk mendukung pelaksanaan program ini. Sementara itu, pengiriman logistik ke daerah terpencil akan dilakukan dengan dukungan dari TNI dan Polri.
“Kami akan mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Namun, saat ini kami masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pusat mengenai bagaimana mekanisme pelaksanaan MBG di Kaltim," tandasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima22 Jan 2025