968kpfm, Kutai Kartanegara - Rintik hujan di Desa Sidomulyo, Anggana, Kutai Kartanegara tak menyurutkan semangat ibu-ibu, yang tampak sibuk merakit peralatan hidroponik.
Mereka adalah anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Sari, yang menjadi sasaran kegiatan pengabdian masyarakat oleh dosen Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Samarinda.
Selasa, 20 Agustus 2024, menjadi hari penting bagi ibu-ibu tani ini. Di bawah bimbingan Nur Hidayat, ketua pengabdian masyarakat, mereka belajar budidaya cabai dengan metode hidroponik dutch bucket.
Tajuk yang diangkat kegiatan itu adalah “Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Mekar Sari Melalui Budidaya Cabai Secara Hidroponik Dutch Bucket”.
Tak hanya mengenalkan teknologi baru, tetapi juga memperkuat peran perempuan dalam dunia pertanian. Nur Hidayat memandang, selama ini, stereotip yang melekat adalah pria bekerja di ladang, sementara perempuan hanya pendamping.
"Kegiatan ini lahir dari kebutuhan untuk menunjukkan bahwa peran perempuan bisa lebih besar di pertanian," ungkap Nur Hidayat.
Penggunaan metode hidroponik dipilih karena keterbatasan waktu dan akses ibu-ibu ini ke lahan pertanian.
“Selama ini, lahan pertanian umumnya jauh dari rumah. Sulit bagi mereka untuk membagi waktu antara bekerja di ladang dan mengurus rumah tangga,” lanjut Nur Hidayat.
Para dosen ini membawa solusi. Yakni menggiring teknologi ke pekarangan rumah warga. Dalam program ini, ibu-ibu tani diajarkan merakit alat, membuat larutan AB mix, serta menentukan pH dan nutrisi tanaman.
Di hari itu, 25 anggota KWT Mekar Sari hadir, termasuk Sundari, ketua kelompok. Selain Sundari, Abdul Jahid Husain, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Sidomulyo, juga turut hadir dan memberikan dukungan penuh.
Meski terlihat sederhana, kegiatan ini membawa dampak besar. Hidroponik tak sekadar menjawab masalah jarak, tetapi juga membuka pintu bagi para ibu untuk meningkatkan keterampilan dan penghasilan.
Dengan teknologi mutakhir ini, lahan tak lagi menjadi batasan. "Kami berharap ibu-ibu di sini bisa lebih produktif, mandiri, dan tentunya berdaya dalam skala ekonomi," tutup Nur Hidayat.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima18 Sep 2024