Main Image
Advertorial
Advertorial | 12 Oct 2024

Imbas Perubahan Iklim, Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim Menurun

968kpfm, Samarinda - Produksi pangan, tanaman pangan dan holtikultura di Benua Etam mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Kaltim, Siti Farisyah Yana.

Mengacu pada data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, tiga tahun terakhir terjadi penurunan produksi padi hingga usaha tani di Kaltim. Hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA) pada 2023, luas panen padi di Kaltim mencapai sekitar 57,08 ribu hektare. Angka itu berkurang 7,89 ribu hektare atau 12,14 persen dibandingkan 2022.

Sementara itu, produksi padi Provinsi Kaltim 2023 yaitu sebesar 226,97 ribu ton gabah kering giling (GKG) yang jika dikonversikan menjadi beras, produksi beras Benua Etam pada 2023 mencapai sekitar 132,02 ribu ton. Angka tersebut turun sebesar 7,25 ribu ton 5,20 persen dibandingkan dengan produksi beras 2022.

Menurut Siti, menurunnya produktivitas tanaman pangan dan holtikultura di Benua Etam terjadi akibat perubahan iklim yang terjadi. Fenomena ini sangat dirasakan petani di Kaltim sejak tiga tahun terakhir. Hal ini diperparah dengan saluran irigasi pertanian yang masih belum optimal.

"Tapi perubahan iklim tidak hanya dirasakan di Kaltim, Indonesia bahkan dunia sekalipun juga terdampak, sehingga produksi bahan pangan mengalami penurunan," imbuh Siti.

Oleh sebab itu, DPTPH Kaltim mempersiapkan beberapa program untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan di Kaltim. Peningkatan itu akan dilakukan dalam periode Oktober 2024, hingga Maret 2025.

"Caranya dengan membangun saluran irigasi pertanian dan pompa air. Karena salah satu faktor penurunan produksi ini adalah kekurangan air untuk lahan pertanian," tegasnya.

Selain itu, kata Siti, pihaknya juga berupaya membantu petani untuk meminimalisir hama tanaman yang dapat mengganggu produksi pertanian. Penyediaan pompa air menjadi salah satu kunci untuk menekan hama tanaman yang mengganggu lahan pertanian di Kaltim.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵