Pendengar KP (Samarinda) - Pengerjaan normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) di segmen Gang Nibung, Jalan dr. Soetomo sedikit demi sedikit terlaksana. Proyek pengerukan tersebut dipercaya bisa mengentaskan banjir di Kota Tepian hingga 30 persen.
Konsultan Masterplan Pengendalian Banjir Samarinda, Eko Wahyudi menyebut, SKM yang memiliki lebar sekira 10 meter membuatnya harus dikeruk. Menurut dia, lebar sungai yang membelah Kota Samarinda itu harus mencapai 40 meter.
"Makanya perlu dilakukan pengerukan dan normalisasi," kata Eko, usai pembukaan pengerukan SKM hari pertama, Senin (15/7/2019).
Eko menerangkan, SKM memiliki andil sebanyak 60 persen dalam mengurangi banjir. Sisanya bergantung pada penataan drainase-drainase dan anak sungai di Samarinda, terutama yang berada di kawasan utara.
"Misalnya anak sungai di kawasan Jalan DI Pandjaitan, sungai Talang Sari," ucapnya.
"Banyak anak sungai yang sudah mati bahkan karena ditutupi bangunan rumah warga. Harus dinormalisasi lagi," tambahnya.
Pada sisi SKM yang saat ini dikeruk, sebut dia, dapat menyalurkan air sebanyak 42 ribu meter kubik. Dampaknya akan memangkas banjir di sejumlah titik, seperti di daerah Jalan Pemuda.
Selain itu, sedimentasi di Samarinda, ujar Eko, bakal menelan biaya yang tak sedikit. Namun hal tersebut dapat diantisipasi dengan memaksimalkan drainase yang ada.
Dokumentasi: Kpfm Samarinda/Maulani Al Amin
Penulis: Maul
Editor: *
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima17 Jul 2019